KedaiPena.Com – Pergerakan Himpunan Rakyat Indonesia melakukan aksi di Kejaksaan Agung, Jakarta, kemarin. Mereka menuntut agar Direktur Perusahaan Gas Negara ( PGN) Hendi Prio Santoso segera ditangkap.
Mereka beralasan bahwa negera merugi dengan tindakan Hendi dalam pengandaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung beberapa waktu lalu.
Koordinator Lapangan Aksi Himpunan Pergerakan Rakyat Indonesia, Topo Bayu Riyaidi, mengatakan bahwa bukti negara merugi juga terlihat dengan mangkraknya FSRU Lampung selama tujuh bulan padahal biaya sewa tetap dikenakan.
“Pengehentian gas oleh PLN memicu ambruknya volume penyaluran gas dari FSRU Lampung sebesar 3.943.799 MBBTU sepanjang tahun 2015. Padahal tahun sepenjang periode November dan Desember volume panyaluran sebesar 6.606.516 MMBTU,” kata dia kepada KedaiPena.com, Jumat (27/1).
“Buntutnya, lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Energy Watch Indonesia (EWI) melaporkan adanya kerugian negara di PGAS (Perusahaan Gas Negara) kepada Kejaksaan Agung tahun lalu,” tambah dia.
Topo melanjutkan, EWI pun mengangap PGAS tidak menerapkan manejemen resiko sehingga kerugian di perkirakan mencapai US$ 250 juta.
“Biaya untuk membangun menara sandar kapal sebesar US$ 100 juta dan pembangunan jaringan pipa lepas pantai US$150 juta terkait proyek ini juga dianggap mahal,” sesal dia.
Di tambah lagi, tegas dia, terdapat kerugian operasional termasuk biaya sewa FSRU per bulanya yang mencapai US$7 juta. Dari sinilah Kejaksaan Agung menindaklanjuti dengan mencekal Hendri Prio keluar negeri selama pemerikasaan berlangsung.
“Pencekalan hanya menjadi alasan agar tetap aman lalu ditutupi oleh kasus lain. Di negeri ini sudah sepatutnya yang salah harus dihukum dan harus sampai kapan kasus ini ditutupi oleh kejagung,” sesal dia.
Untuk, lanjut dia, PGRI, menuntut agar kejagung segera tuntaskan kasus FSRU Lampung serta tangkap Hendi Prio Santoso
“Karena adanya kami, kami bisa menjadi bukti bahwa hukum masih ada. Jangan sampai hukum yang ada di negara ini hanya menjadi pisau runcing yang kebawah dan tumpul ke atas,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa