KedaiPena.com – Peresmian Green Hydrogen Plant pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTGU Muara Karang oleh PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) diharapkan mampu membantu target pengurangan emisi karbon hingga 1.920 ton per tahun.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menjelaskan GHP ini mampu memproduksi 51 ton hydrogen per tahun.
“Jadi memang awalnya hydrogen plant itu produksinya digunakan untuk pendinginan generator. Tapi belum optimal, sekarang kita optimalkan, kita maksimalkan hingga bisa 51 ton, 8 ton untuk pendinginan,” kata Ruly dalam acara online, Jumat (13/10/2023).
Sementara sisanya sebanyak 43 ton akan digunakan untuk kepentingan lainnya. Salah satunya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
“Kita coba kita gunakan di kendaraan dinas PLN maupun beberapa Kementerian. Sebagai gambaran, 41 ton setara dengan 100 kendaraan listrik yang digunakan sejauh 100 km per hari. Jadi untuk Muara Karang saja bisa menurunkan emisi 1.920 ton CO2 per tahun,” urainya.
Selain itu, Ruly membeberkan bahwa pemanfaatan hydrogen sebetulnya cukup beragam. Selain untuk transportasi, hydrogen juga dapat mendukung keberlangsungan pabrik pupuk.
“Kita bisa kerjasama dengan pemerintah melalui pengembangan ekosistem, yang saya bilang tadi kita akan bangun beberapa refueling untuk mobil. Juga bisa kita manfaatkan untuk co-firing. Jadi hidrogen ini bisa memproduksi amonia, amonia itu bisa kita gunakan untuk bahan bakar PLTU. Jadi mengurangi emisi juga yang tadinya menggunakan gas, kita akan gunakan hidrogen juga,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa