KedaiPena.Com – Perempuan Desa Pong Murung, Manggarai, Nusa Tenggata Timur (NTT) giat dalam menenun. Ini dilakukan sebagai bentuk melestarikan budaya.
Menenun merupakan salah satu tradisi Manggarai. Kerajinan ini biasanya dilakukan oleh perempuan-perempuan yang terlatih, memiliki pengetahuan khusus terhadap warisan nenek moyang.
Mely adalah salah satu pengrajin tenun Manggarai. Ia menjelaskan menenun merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit.
“Pekerjaan ini hanya dilakukan oleh perempuan Manggarai yang terlatih. Sebab, membutuhkan kesabaran dan keseriusan serta keahlian. Maka, tidak semua perempuan bisa bertahan dalam keadaan itu. Paling hanya orang yang bisa mau belajar dan berproses saja,” kata dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Rabu (9/1/2019).
Ketika ditanya tentang penghasilan, ia menjelaskan, kalau serius bekerja dan tidak memiliki kesibukan lain, dalam waktu tiga hingga empat hari bisa menyelesaikan sepotong kain. Dan dijual Rp350 ribu per potong.
“Kami bekerja sesuai dengan orderan,” sambungnya.
Pemerintah Desa sendiri mengakomodirkan para penenun dalam Kelompok Tenun Anggrek Mekar. Jadi untuk alat dan bahan semuanya disiapkan oleh pemerintah.
“Kelompok hanya menyiapkan tenaga, untuk pekerjaan. Kelompok melakukannya secara kolektif kolegial,” lanjut dia.
Laporan: Yopie Moon