KedaiPena.Com – Proses pembangunan Kalimatan Barat (Kalbar) dari berbagai aspek memerlukan visi pemimpin yang bisa “in line” dengan visi pemerintahan pusat. Dalam periode kepemimpinan sebelumnya, tampaknya Kalbar terus searah dengan kebijakan nasional yang ada.
Pembangunan harus membuka akses kesejahteraan seluas-luasnya sambil mengembangkan potensi kedaerahan yang dimiliki.
“Kami siap jadi gubernur,” tegas Calon gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa.
“APBD Kalbar bisa disinergikan dengan orientasi pembangunan pemerintahan pusat maupun pihak swasta untuk bidang bidang pembangunan yang ada,†sambungnya.
“Kalbar sebelumnya sudah membuktikan itu, di pembangunan Jembatan Pakasi, Tayan, Kabupaten Sanggau misalnya. Kerjasama pemerintahan pusat dan daerah mampu wujudkan itu. Demikian hal lainnya. Pola kerjasama yang bagus ini mesti dijaga dan ditingkatkan,” sambung Karolin yang berpasangan dengan Gidot, pasangan no urut 2 tersebut.
Pernyataan Karolin ini mendapat sambutan positif dari audiens, khususnya dari Achmad Ismail, penggiat jaminan sosial dan ketenagakerjaan.
“Yang disampaikan Karol-Gidot patut dicermati sebagai pemimpin yang jeli dan efektif mengelola keterbatasan APBD yang terbatas, Sementara jangkauan pembangunan Kalbar begitu luas,” kata pria yang disapa Ais, ditulis Sabtu (23/6/2018).
“APBD yang sebelumnya hanya berkisar kurang lebih Rp5,2 triliun tentu harus dimanfaatkan secara maksimal bagi seluruh bidang pembangunan. Ada hal “krusial†yang perlu mendapatkan perhatian pembangunan di Kalbar,” sambung Ais.
Ia juga mengingatkan bahwa persoalan fasilitas kesehatan perlu menjadi perhatian, mengingat belum seluruhnya kabupaten di Kalbar didukung oleh rumah sakit-rumah sakit yang representatif guna menopang kesehatan masyarakat. Untuk ketenagakerjaan, investasi ataupun pembukaan lahan atau pabrik baru, harus bisa menampung tenaga kerja lokal.
“Dari sekian paslon, masyarakat pemilih tinggal menelusuri saja jejak rekamnya. Karena ketiga paslon tersebut, hampir bisa dipastikan sudah pernah menjalani roda eksekutifnya. Keberuntungannya, Karolin punya kelebihan sebagai anggota DPR yang tahu persis orientasi pembangunan pemerintahan pusat,“ tutup Ais.
Laporan: Muhammad Hafidh