KedaiPena.Com – Percepatan pembangunan di sepuluh kawasan destinasi wisata prioritas adalah hal yang sangat penting dan dinantikan. Menurunnya kontribusi sektor industri migas, batubara dan CPO terhadap pendapatan negara, membuat industri pariwisata harus dapat diandalkan untuk menjadi ujung tombak perekonomian.
Anggota Pokja Pariwisata Prioritas, Kementerian Pariwisata, Taufan Rachmadi mengakui, upaya percepatan dengan membentuk tim khusus ini adalah sebuah inovasi kreatif yang menarik dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Menurutnya, ini adalah jawaban bagi upaya penyelesaian masalah.
“Bertahun-tahun, dengan berbagai skema program di masa pemerintahan sebelum Jokowi, pembangunan sepuluh kawasan ini tidak pernah beres. Penyelesaian problem-problem regulasi, infrastruktur dan layanan berjalan sangat lamban,” ujar anggota Pokja yang menangani Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok ini, di Jakarta, belum lama ini.
Diungkapkan Taufan, pokja ini bekerja untuk merumuskan dan memberikan masukan terhadap pembangunan 10 destinasi prioritas. Tim juga menformulasikan problem dan solusi, selain melakukan kajian atas rencana-rencana pengembangan.
Agar strategi percepatan pembangunan ini berjalan mulus, ujar Kepala Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB ini, Menpar Arief Yahya menekankan agar dilakukan penajaman terhadap strategi, analisa ekonomi dan ‘critical success factor. Termasuk juga opsi pola pengembangan KEK, maupun skema Badan Pengelola atau Badan Otorita.
“Peningkatan kualitas koordinasi lintas sektor juga menjadi perhatian besar untuk menerobos persoalan-persoalan regulasi dan infrastruktur. Jadi menurut saya, pokja atau tim ini harus sanggup ‘berjibaku’ membuat pariwisata Indonesia menjadi destinasi terbaik di dunia dengan cara yang lebih cepat dari biasanya,” tandas sarjana Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya ini.
Sebelumnya pada pekan lalu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan perlunya terobosan dan akselerasi dalam pembangunan destinasi-destinasi wisata tanah air menjadi Bali-Bali baru. Karena tantangan utamanya adalah birokrasi, diperlukan strategi untuk melompat dan melakukan percepatan. Menurutnya, ini selaras dengan semangat Presiden Jokowi untuk melakukan percepatan dengan infrastruktur dan penyederhanaan peraturan.
Pokja Percepatan Pembangunan Sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas atau Pokja Pariwisata Prioritas adalah tim yang dibentuk oleh Kemenpar. Tim ini berkonsentrasi pada upaya pengembangan Danau Toba, Kepulauan Seribu dan Kota Lama Jakarta, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Mandalika Lombok, Wakatobi, Borobudur, Bromo Tengger Semeru dan Labuan Bajo.
(Prw/Khafisena)