KedaiPena.Com – Selain berprestasi di bidang olahraga, para mahasiswa atlet Perbanas Institute yang berlaga pada even nasional dan internasional juga harus baik secara akademik.
Hal tersebut coba diwujudkan melalui sistem kuliah secara ‘online’ bagi para mahasiswa atlet yang mengharumkan nama Perbanas Institute baik di even nasional maupun internasional.
Sistem kuliah ‘online’ ini sendiri sedianya sudah diterapkan oleh Perbanas Institute. Berkerja sama dengan Bank Mandiri sistem kuliah ‘online’ ini diberi nama Kriya Mandiri.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Kemahasiswaan Arus Akbar Silondae mengatakan bahwa sistem kuliah secara ‘online’ ini diberikan agar para mahasiswa atlet bisa berprestasi di bidang olahraga maupun akademik.
“Hal ini sesuai dengan lagu Indonesia raya yang dimana ada bait ‘bangunlah jiwanya bangun raganya untuk Indonesia raya’. Itu berarti kita harus mencetak generasi muda yang cerdas tapi dengan fisik yang kuat,” ujar Arus saat ditemui oleh KedaiPena.Com, di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Minggu, (16/12/2018)
Arus memastikan bahwa sistem kuliah online ini akan memfasilitasi para mahasiswa atlet yang tidak bisa mengikuti perkuliahan lantaran kesibukan saat mengikuti pertandingan ataupun ‘traning center’.
“Kita ini kan punya standar akademik yang tidak bisa dihindarkan ada standar minimal kehadiran 80 persen dan ada standar tugas, jadi kita memfasilitasi. Walaupun saat mereka berada di luar negeri kita atau sedang ‘traning center’ mereka kita fasilitasi untuk kuliah ‘online’ baik dengan cara teleconference atau cara-cara lain,” tutur Arus.
Ia menambahkan bahwa sistem kuliah online ini juga akan tetap membuat para mahasiswa atlet tetap memiliki masa depan yang cerah sekalipun sudah tidak fokus di bidang olahraga.
Meskipun, lanjut Arus, saat ini sudah banyak lulusan-lulusan mahasiswa atlet dari Perbanas Institute yang berkerja di lembaga pemerintahan, bank maupun BUMN dengan jabatan yang cukup mempuni.
“Jadi pada masa ‘golden age’ memberikan prestasi untuk negara ataupun kampus. Namun, ketika melewati masa ‘golden age’ nya sudah mereka masih tetap memilik masa depan yang bagus,” pungkas Arus.
Laporan: Muhammad Hafidh