KedaiPena.Com – Wakil Rektor Institute Perbanas Bidang Akademik dan Keuangan Dr. Wiwiek Prihandini mengakui, bahwa memang sektor pariwisata memiliki potensi yang besar.
Namun demikian, kata perempuan berhijab tersebut, masih ada kekurangan dalam pengembangan sektor yang saat ini menjadi penyumbang kedua devisa tersebut.
“Tentu saja potensi pariwisata Indonesia sangat besar. Apalagi setelah Kemenpar menciptakan 10 Bali Baru. Namun demikian sektor pariwisata cukup rentan terhadap gangguan keamanan seperti teroris, potensi konflik di masyarakat yang tinggi (pilkada, pemilu, pilpres), bencana alam, dan epidemi,” ujar Wiwiek kepada KedaiPena.Com di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Wiwiek, sebaiknya pemerintah dan masyarakat perlu menyadari dan mendukung program Kemenpar. Sehingga dapat meminimalkan dan menyikapi jika keadaan-keadaan tersebut.
“Di samping itu mata rantai industri pariwisata cukup panjang. Mulai dari transportasi, penginapan, makanan, ‘souvenir’, jasa lain seperti ‘guide’, informasi yang terpadu,” imbuh Wiwiek.
“Diperlukan keterlibatan masyarakat yang sadar akan industri pariwisata, yaitu masyarakat yang melayani, menjaga keaslian lingkungan dan warisan alam,” tandas Wiwiek.
Laporan: Muhammad Hafidh