KedaiPena.Com – Sektor pariwisata pada tahun 2017 menjadi penyumbang kedua devisa tertinggi setelah CPO bagi Indonesia.
Sektor pariwisata berhasil melampaui minyak dan gas yang selama ini menjadi penyumbang devisa tertinggi untuk negara.
Rektor Institut Perbanas, Prof Marsudi Wahyu Kisworo mengakui bahwa memang keberadaan pariwisata dapat meningkatkan sektor ekonomi. Pariwisata, kata dia, memang dapat men-‘trigger’ sektor lain.
“Pariwisata di dalam teori ekonomi pembangunan juga men-‘trigger’ sektor lain. Termasuk nanti sektor properti, pertumbuhan mall dan lain-lain,” ujar Marsudi dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Jumat (20/4/2018).
“Bisa di contoh di Banyuwangi dulunya kota santet tapi sekarang jumlah wisatawannya sudah hampir mengalahkan Bali. Bahkan sudah bukan hanya wisata, tapi sekarang juga berkembang kepada sektor fashion,” sambung Marsudi.
Marsudi mengatakan, arah pemerintahan Jokowi yang kini berfokus pada pembangunan pariwisata dinilai tepat. Pariwisata kini memang tengah menjadi tren di dunia global. Semua negara berlomba-lomba mengembangkan sektor parwisata
Marsudi pun mengapresiasi langkah pembangunan infrastruktur pemerintah saat ini. Hal tersebut lantaran pariwisata akan menjadi sektor pertama yang bisa berintegrasi dengan infrastruktur.
“Pembangunan infrastruktur yang sudah dimana-mana. Pertama yang bisa memanfaatkan duluan ialah sektor pariwisata. Sedangkan sektor perdagangan dalam ilmu infrastruktur baru berjalan dan tumbuh setelah lima tahun dibangun,” jelas Marsudi.
“Pariwisata ialah sektor pertama karena bisa digunakan dalam waktu setahun. Sedangkan perdagangan banyak faktor seperti kemudahan investasi dan regulasi dan keamanan. Kalau pariwisata kan kita mau jalan-jalan, mau piknik tinggal berangkat ke daerah tersebut,” tandas Marsudi.
Laporan: Muhammad Hafidh