KedaiPena.Com – Perbanas Institute berhasil mengumpulkan total 21 medali emas pada Pekan Olahraga Mahasiwa Provinsi (Pomprov) DKI Jakarta yang berlangsung dari tanggal 22-27 Oktober 2018. Perbanas berhasil menempati urutan ke 2 pada penutupan pomprov DKI tahun 2018 ini.
Wakil Rektor Institute Perbanas, Arus Akbar Silondae mengatakan bahwa pencapaian emas yang didapat oleh perbanas pada pomprov DKI tahun 2018 sendiri sudah mencapai target awal yakni 20 emas.
Arus begitu ia disapa melanjutkan bahwa sedianya emas perbanas bisa mencapai di angka 24. Andai saja 3 nomor cabang olahraga di Pomprov tidak batal untuk dilombakan.
“Iya sudah melampaui target. Malah ada 3 nomor yang kami prediksi dapat emas, tapi ternyata nomor pertandingan tersebut batal dilombakan. Jadi seharusnya kami bisa dapat 24 medali emas,” ujar dia saat di konfirmasi oleh KedaiPena.Com, Minggu (28/10/2018).
Arus juga menilai para mahasiswa yang berlaga pada pomprov DKI Jakarta tahun 2018 sudah sangat berusaha keras. Mereka sudah menujukan dedikasinya kepada almamater.
“Mereka ingin menunjukkan dedikasinya kepada almamater dan ingin mengharumkan nama almamaternya di antara perguruan tinggi lain,” tutut Arus.
Tak hanya itu, lanjut Arus, keberhasilan bagi para mahasiswa yang berprestasi di Pomprov juga menjadi sangat penting. Hal tersebut lantaran mereka akan mewakili mahasiswa DKI diajang POMNAS tahun 2019.
“Yang berprestasi di ajang Pomprov VII DKI tahun 2018 ini mempunyai peluang besar mewakili mahasiswa DKI diajang POMNAS tahun 2019 yang kebetulan DKI Jakarta sebagai tuan rumah,” beber Arus.
“Selain itu, bagi individu mahasiswa itu sendiri juga akan mempengaruhi peringkatnya di tingkat nasional yang disusun oleh pengurus besar induk olahraga masing-masing,” tambah Arus.
Khusus target perbanas selanjutnya, kata Arus, adalah menjuarai berbagai single even tingkat nasional antar mahasiswa di cabang olahraga bergengsi.
“Antara lain basket putra putri dan futsal yang merupakan cabang olahraga bergengsi di kalangan siswa dan mahasiswa,” papar Arus.
Laporan: Muhammad Hafidh