KedaiPena.com – Persamaan persepsi antara pimpinan pemerintahan eksekutif dan legislatif yang diwujudkan dalam perbaikan kualitas regulasi, dinyatakan sebagai salah satu syarat utama untuk meningkatkan iklim bisnis dan investasi.
Pendiri Pusat Kajian Regulasi, Ida Bagus Rahmadi Supancana menyatakan pengembangan tools berbasis RIA yang telah umum dilakukan di dunia internasional menjadi salah satu langkah upaya perbaikan yang dapat dilakukan.
“Penerapan tools ini membutuhkan komitmen dan pelatihan berbasis kompetensi serta peningkatan kapasitas khususnya bagi implementator di lapangan yang diikuti dengan penerapan regulasi yang konsisten dan berkelanjutan,” kata Supancana, melalui keterangan tertulis (3/4/2022).
Dia juga menekankan bahwa penyusunan regulasi yang baik harus tanggap terhadap masukan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang terkait dan dilakukan secara transparan melalui konsultasi publik. Hal ini merupakan proses untuk meningkatkan budaya keterbukaan dan akuntabilitas, termasuk tanggap terhadap masukan dari stakeholders.
“Sangat penting untuk dapat mengurangi risiko kegagalan regulasi serta konsekuensi yang tidak diharapkan berkaitan dengan penerapan regulasi yang baru serta memperbaiki kualitas regulasi sebagai komponen pengambil kebijakan melalui proses analisis atas biaya dan manfaat yang lengkap,” tandasnya.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa regulasi yang proporsional, tepat, akurat, dan sesuai kebutuhan menjadi kunci dalam mengoptimalkan pelaksanaan program terobosan di masa yang akan datang. KKP telah melakukan analisis dan evaluasi terhadap berbagai kebijakan sebagai salah satu upaya memperkuat langkah KKP dalam mengakselerasi pelaksanaan program terobosan sehingga berbagai target dapat tercapai.
“Pelaksanaan seluruh program terobosan tentunya harus didukung oleh regulasi yang tepat dan akurat, ramping namun tetap mampu menjawab kebutuhan yang ada dan tidak justru menghambat pelaksanaan program yang telah direncanakan,” ujar Trenggono.
Laporan: Natasha