Kedaipena.Com – Pengamat komunikasi Agus Sudibyo mengatakan, Pilkada DKI telah memanas melalui media sosial. Menurutnya, sangat mungkin tensi politik akan semakin memanas akibat arus perdebatan di media sosial. Sangat penting pula untuk mengingatkan agar semua pihak menahan diri dan lebih arif dalam berkomunikasi di media sosial.
“Jika digunakan secara serampangan, media sosial dapat memicu konflik antar warga atau antar kelompok, dan menguatkan sentimen negatif bernuansa sara. Hal-hal ini tentu saja sangat tidak produktif bagi perwujudan Pilkada yang berkualitas dan damai,” kata Agus di Jakarta, Sabtu (8/10)
Agus pun mewanti-wanti agar tim sukses para kandidat, simpatisan, pengamat, dan kalangan pers mampu menahan diri dan bijaksana dalam berkomunikasi melalui media sosial.
Kepala Prodi Komunikasi Massa Akademi Televisi Indonesia ini menambahkan, kecenderungan menghakimi pihak lain harus dikendalikan. Setiap orang, lanjutnya juga harus bertanggungjawab memastikan bahwa informasi yang hendak disebarkan melalui media sosial, adalah informasi yang benar dan tidak merugikan pihak lain.
“Baik atau buruknya pelaksanaan pilkada DKI di sini, turut ditentukan oleh sejauh mana semua pihak mampu untuk secara beradab berkomunikasi melalui media sosial,” pungkas Agus.
Sebelumnya, pernyataan Gubernur DKI Ahok yang dianggap bernada SARA menjadi viral dan perdebatan hangat di berbagai jejaring sosial. Gubernur Ahok sendiri, telah membantah dengan menyatakan video itu tidak secara utuh menampilkan pernyataan dia alias video editan.
Masalah pun tidak selesai di sini. Simpatisan Ahok kembali menggugat pemilik akun media sosial. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri Muhammadiyah memperkarakan Ahok dengan tuduhan melecehkan agama Islam.
(Apit/ Dom)