KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah menilai bahwa kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina saat ini dapat menjadi momentum Indonesia untuk memainkan peran.
“Ini momen tepat bagi kita untuk mainkan peran dengan memilih pihak yang mempertimbangkan kepentingan bangsa dalam meningkatkan kemampuan ekonomi,” kata dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Kamis (13/6/2019).
Najib mencontohkan Indonesia bisa memulai memainkan peran dengan
memilih pihak yang menguntungkan nilai ekspor maupun tarif dagang Indonesia.
“Karena kita sering kali dirugikan dengan kebijakan dagang oleh negara tujuan ekspor,” tutur Ketua DPW PAN Jawa Barat ini.
Meski demikian, Najib mengakui bahwa kondisi perang dagang antara AS dan Cina memang menjadi tantangan dan peluang yang selalu menyertai kejadian global.
“Saya melihat disatu sisi bisa jadi tantangan yang menghambat ekonomi kita sekaligus bisa menjadi peluang,” pungkas Najib.
Diketahui, perang dagang AS-Cina terus memanas. AS dan Cina saling menerapkan tarif bea masuk tinggi terhadap berbagai produk dari negara rivalnya.
Cina menerapkan pajak barang AS mulai 1 Juni 2019 usai negeri paman sam menaikkan tarif barang asal Raksasa Asia itu sebesar 25 persen.
Pemerintahan Trump juga menekan perusahaan Cina, seperti Huawei. Raksasa teknologi Cina itu masuk daftar hitam perdagangan AS dengan dalih keamanan nasional. Trump pun mendeklarasikan larangan bagi produk Huawei masuk ke AS.
Tensi perang dagang AS-Cina yang kian meningkat ini membuat International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen.
Laporan: Muhammad Hafid