KedaiPena.Com – Digitalisasi menawarkan kehidupan yang serba memudahkan. Serta membawa dampak baik bagi kehidupan manusia, tak terkecuali pada pelestarian, pemeliharaan, dan pengembangan nilai-nilai budaya.
Anggota Komisi I DPR Subarna menyatakan, Indonesia merupakan negara yang menyimpan banyak sekali ragam tradisional. melestarikan budaya merupakan tugas semua pihak. Termasuk para pengguna media sosial.
“Mari kita manfaatkan teknologi digital ini, untuk melestarikan budaya. Sekaligus mengimbangi deras arus budaya dari luar yang belum tentu cocok dan kultur budaya bangsa Indonesia,” kata Subarna dalam acara Ngobrol Bareng Legislator bertajuk “Memahami Digitalisasi Kebudayaan dan Teknologi Komunikasi” Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
Menurutnya, budaya merupakan hal penting dari dikenalnya sebuah bangsa. Tanpa budaya, sebuah bangsa tidak akan dikenal dunia. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang amat beragam.
Dari Sabang sampai Merauke terdapat sekitar 13.667 pulau, 742 bahasa, 478 suku bangsa, dan beraneka ragam budaya daerah.
“Budaya adalah kunci dikenalkan sebuah bangsa, tanpa budaya sebuah bangsa tidak akan dikenal di dunia. Kekayakaan budaya Indonesia adalah aset yang tidak ternilai harganya,” tutur Subarna.
Dosen LP3I College Purwakarta, Dian Ikha Pramayanti menjelaskan, budaya bermedia digital ada kompetensinya. Setiap elemen masyarakat perlu membaca, membiasakan, membangun wawasan kebangsaan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Pertama, pengetahuan dasar akan nilai-nilai dasar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai landasan kecakapan digital sebagai kehidupan berbudaya, berbangsa dan bernegara,” ujar Dian.
“Kedua, menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Ketiga, cinta produk Indonesia. produk Indonesia. Pengetahuan hak-hak digital,” tambahnya.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani mengatakan, kehadiran teknologi digital telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sehingga menegaskan telah berada di era transformasi digital.
Namun, peningkatan teknologi digital perlu diimbangi kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan efektif.
“Survei digital yang kami lakukan tahun lalu, menunjukan indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Artinya masih kategori sedang, belum mencapai kategori baik,” beber Semuel.
Pemerintah terus mendorong persiapan sumber daya manusia talenta digital, sekaligus mencegah dampak transformasi digital. Sebab, inovasi teknologi digital berdampak terhadap perubahan besar di berbagai bidang.
Untuk bisa terus mendapatkan Informasi ter up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial @Siberkreasi.
Laporan: Muhammad Hafidh