KedaiPena.com – Pemilu 2024 akan menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia, karena untuk pertama kalinya generasi milenial dan Gen Z akan mendominasi sebagai pemilih utama. Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan bahwa sekitar 33,60 persen pemilih masuk dalam kategori milenial, sedangkan Generasi Z mencapai sekitar 22,85 persen dari total DPT.
Pakar Kebijakan Publik, UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyatakan kehadiran kedua generasi ini memiliki dampak penting dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Mereka dikenal memiliki keterampilan teknologi informasi yang lebih baik dan pandangan inovatif terhadap berbagai isu, termasuk isu lingkungan dan perubahan iklim.
“Meskipun demikian, isu-isu lingkungan dan perubahan iklim tampaknya masih kurang mendapat perhatian serius dari sejumlah partai politik. Partai politik seringkali hanya menawarkan isu-isu ekonomi dan sosial, kadang-kadang tanpa reaksi nyata terhadap tantangan lingkungan dan perubahan iklim,” kata Achmad Nur, Minggu (29/10/2023).
Ia menyatakan atas dasar alasan itu lah, generasi muda harus terlibat secara aktif dalam politik, bukan hanya dalam teori. Sebagai mayoritas pemilih dalam Pemilu 2024, generasi muda memiliki peran kunci dalam menentukan arah masa depan bangsa.
“Generasi muda harus memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam memastikan kesuksesan pemilu ini. Momentum Pemilu 2024 seharusnya menjadi dorongan bagi mereka untuk terlibat aktif dan berkontribusi secara nyata,” ucapnya.
Achmad Nur mengemukakan ada beberapa peran penting dari generasi muda dalam Pemilu.
“Pertama, mereka dapat terlibat sebagai penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat daerah hingga desa. Terlibat dalam penyelenggaraan pemilu akan memberikan mereka pengalaman praktis dan teknis yang sangat berharga. Mereka akan memahami tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu di lapangan, dan ini akan meningkatkan pemahaman mereka tentang demokrasi,” ucapnya lagi.
Kedua, lanjutnya, genersi muda dapat berperan sebagai bagian dari tim pemenangan calon presiden atau legislator. Ini akan memberi mereka wawasan tentang dinamika politik dan proses pemilihan umum. Pengalaman ini akan membantu mereka tumbuh sebagai individu yang lebih dewasa dalam berdemokrasi.
“Ketiga, mereka dapat memainkan peran edukatif dalam masyarakat dengan mendirikan lembaga demokrasi independen atau pemantau pemilu. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk tetap independen dan objektif dalam menilai dinamika politik yang terjadi selama pemilu,” kata Achmad Nur.
Namun, menurutnya, generasi muda juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan independensi pikiran di tengah berbagai opini dan propaganda yang meluas selama tahun politik.
“Mereka harus waspada terhadap manipulasi politik dan propaganda yang bisa mempengaruhi pemilih pemula yang belum memiliki pengalaman politik yang kuat,” ungkapnya.
Generasi muda, khususnya pemilih pemula, juga rawan terpengaruh oleh berita palsu dan propaganda yang tersebar melalui media sosial dan berbagai saluran media.
“Mereka harus belajar untuk mengidentifikasi informasi yang akurat dan objektif serta menjaga independensi pikiran dalam proses pemilihan,” ungkapnya lagi.
Dalam menyongsong Pemilu 2024, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah bangsa ke depan. Untuk itu, mereka perlu terlibat secara langsung, mengambil peran dalam penyelenggaraan pemilu, berpartisipasi aktif, dan menyuarakan perspektif independen dalam pemantauan pemilu.
Selain itu, penting bagi generasi muda untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Mereka harus aktif mencari informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya.
“Tantangan besar yang dihadapi generasi muda adalah menjaga independensi pikiran dan kritis terhadap semua informasi yang mereka terima. Mereka harus berperan sebagai agen perubahan yang membantu membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan kesadaran dan tanggung jawab yang kuat, generasi muda dapat memastikan bahwa hak suara mereka pada Pemilu 2024 tidak hanya menjadi sebuah angka, tetapi juga sebuah kekuatan untuk menciptakan perubahan positif dalam negeri ini,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa