KedaiPena.Com – Di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dipasang target pertumbuhan ekonomi 7 persen, tapi yang didapat hanya 5 persen.
Pertumbuhan ini hanya nomor 6 di Asia Tenggara, padahal sebelumnya sempat tertinggi.
“Ini memprihatinkan,” kata anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono kepada wartawan, ditulis Rabu (6/12).
Ia mengatakan, ada beberapa faktor mengakibatkan kondisi buruk ini terjadi. Pertama, pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM), termasuk mengurangi subsidi listrik. Padahal, BBM dan listrik adalah kebutuhan mendasar masyarakat.
Selanjutnya, pemerintah kurang memperhatikan pedagang kecil, mikro dan UMKM.
Bambang Haryo juga menyayangkan 16 paket yang dibuat tidak bisa mendongkrak perekonomian seperti yang diharapkan.
“Ini karena apa, karena tidak fokus. Jokowi hanya banyak jalan-jalan, banyak ke mall, banyak memanah dan sering tampil di youtube,” sindirnya.
Laporan: Muhammad Hafidh