KedaiPena.Com – Ledakan alga atau plankton di muara Teluk Jakarta kerap terjadi. Hal ini disebabkan karena melimpahnya limbah domestik yang mengandung deterjen.
“Limbah ini mengandung fosfat yang kemudian menjadi gizi untuk dikonsumsi oleh alga atau ganggang,” kata Puput TD Putra, Direktur Eksekutif Kawal Lingkungan Indonesia (Kawali) kepada KedaiPena.Com, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya, limbah domestik jelas membahayakan populasi ikan di sungai dan bisa mematikan mangrove bila hal ini dibiarkan terus-menerus pada umumnya
Terbuangnya detergen ke sungai menyebabkan peningkatannya kandungan fosfat yang terkandung di dalam sungai dan menyebabkan meningkatnya beberapa spesies ganggang.
“Sehingga oksigen yang ada di dalam air akan berkurang dan menyebabkan kematian bagi ikan,” imbuhnya.
“Peningkatan kandungan fosfat dalam air sungai juga dapat menyebabkan masalah yang disebut eutrofikasi, yaitu masalah lingkungan yang disebabkan oleh limbah fosfat khususnya yang terjadi pada ekosistem air tawar,” papar dia.
Eutrofikasi sebenarnya merupakan kejadian alami yang dimana ekosistem air tawar mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.
Dan semakin banyak aktivitas manusia, maka proses alami ini berjalan lebih cepat dari seharusnya menyebabkan peristiwa ‘Algae Bloom’ yang biasa terjadi di Teluk Jakarta.
“Pesatnya pertumbuhan tumbuhan berukuran mikro akibat meningkatnya ketersediaan fosfat bisa menyebabkan degradasi kualitas air,” Putra mengatakan.
“Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati,” papar Putra.
“Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas