KedaiPena.Com – Dalam survei Lingkaran Survei Indonesia terbaru, elektabilitas Ahok terus menurun, sampai posisi di bawah 30 persen. Mengapa Ahok makin merosot? LSI menemukan ada beberapa penyebab.Â
“Efek surat Al Maidah. Kasus dugaan penistaan agama ini menjadi perhatian publik Jakarta secara luas. Survei LSI menunjukkan sebesar 89.30 % responden menyatakan mereka mengetahui kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Hanya dibawah 10 % saja yang mengatakan tak pernah mendengar,” jelas founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di Jakarta, ditulis Kamis (10/11).
Dari mereka yang pernah mendengar, sebanyak 73.20 % menyatakan pernyataan Ahok tersebut sebuah kesalahan. Hanya sebesar 10.50 % saja yang menyatakan pernyataan tersebut bukan sebuah kesalahan.
Mereka yang menyatakan pernyataan Ahok ini sebuah kesalahan, merata di semua segmen masyarakat. Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, berpendidikan tinggi maupun rendah, ekonomi mapan maupun “wong cilikâ€, berpandangan sama itu kesalahan Ahok,” sambung Denny.
Di pemilih Muslim, Denny melanjutkan, mereka yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 77.90 %. Sementara di pemilih non muslim yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 21.20 %. Ada 33.30 % mereka yang non muslim yang menyatakan Ahok tidak bersalah. Sementara sebesar 45.50 % dari pemilih non Muslim tidak bersikap.
Respon pemilih muslim dan non muslim ternyata sangat berbeda soal Ahok untuk kasus surat Al Maidah. Khusus di pemilih Islam, jika dijabarkan lagi, maka mereka yang Muslim dan menjadi anggota organisasi Islam, cenderung lebih besar prosentasenya menyalahkan Ahok soal surat Al maidah 51, dibanding mereka yang tidak berafiliasi sama sekali.
“Baik anggota NU, Muhammadiyah, FPI, rata-rata diatas 80 % menyalahkan Ahok. Sementara yang tidak berafiliasi dengan Ormas Islam manapun sebesar 64.80 % menyatakan Ahok Salah. Muslim yang taat (salah satu indikator yang digunakan adalah sering sholat lima waktu di masjid), juga lebih besar menyalahkan Ahok dibanding mereka yang kurang taat (80. 50 % vs 72.40 %),” paparnya.
Laporan:Â Reddy Tendean