KedaiPena.Com – Sebagaimana diketahui bersama Presiden Joko Widodo mengamanatkan kepada Instansi dan lembaga terkait agar pelayanan di Pelabuhan Logistik Tanjung Priok berlangsung cepat dan transparan guna menurunkan waktu bongkar-muat atau dwelling time.
Berdasarkan pemantauan Kemenko Maritim dan Sumberdaya (05/02) melalui Dashboard Online Sistem Informasi Dwelling Time Tanjung Priok telah mencapai 3.46 hari dari target awal yang ditetapkan Presiden selama 4,7 hari.
Hal ini merupakan perkembangan positif dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelabuhan peti kemas di Indonesia khususnya pelabuhan peti kemas Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan logistik terbesar di Indonesia.
Program lainnya dalam mendukung penurunan tingkat Dwelling Time di pelabuhan peti kemas Tanjung Priok, Menteri Koordinator Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli menginisiasi digunakannya kembali jalur kereta api yang telah ada di pelabuhan peti kemas Tanjung Priok ditargetkan dapat dilakukan uji coba pada bulan Februari 2016 ini.
Berdasarkan monitoring lapangan tim Kemenko Maritim dan Sumber daya (03/02) yang di pimpin Deputi II Kemenko Maritim dan Sumberdaya, Agung Kuswandono, baik PT. Kereta Api Indonesia yang diwakili anak perusahaannya yakni PT. Kereta Api Logistik, Pelindo II dan Cikarang Dry Port (CDP) telah siap untuk segera uji coba, tinggal menunggu kesepakatan penetapan pembagian porsi usaha berdasarkan kaedah Business to Business.
Pada kesempatan pertemuan setelah peninjauan lapangan tersebut semua pihak telah siap untuk uji coba kereta api logistik pada bulan Februari 2016 ini, dimana waktu tepatnya akan ditentukan kemudian.
Berkaitan dengan tugas pemeriksaan barang yang dilaksanakan oleh Ditjen Bea Cukai maupun Badan Karantina selain di pelabuhan Tanjung Priok, juga telah dipersiapkan kantor khusus di Cikarang Dry Port.
Direncanakan Badan Karantina juga akan membangun fasislitas khusus pemeriksaan di Cikarang Dry Port dimana fasilitas ini tidak ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
(Oskar/Foto: Istimewa)