KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai, bahwa penurunan daya beli masyarakat sungguh-sungguh terjadi. Sepanjang kuartal I-2018, daya beli masyarakat bergerak stagnan.
“Hal itu juga terlihat dari konsumsi rumah tangga yang hanya naik 4,95 persen. Angka ini lebih tinggi ketimbang kuartal I-2017 yang tumbuh 4,94 persen, tapi lebih rendah dari kuartal I-2016 yang naik 4,97 persen,” ujar Heri kepada KedaiPena.Com, Selasa, (29/5/2018).
Selain konsumsi rumah tangga, lanjut Heri, data lainnya yang menjadi indikator daya beli masyarakat adalah nilai tukar petani (NTP).
Pada April 2018, NTP tercatat 101,6, turun 1,3 poin dari NTP per Januari 2018 sebesar 102,9. Dengan kata lain daya beli petani sejak awal tahun ini terus melorot.
“Lebih jauh lagi, indeks keyakinan konsumen (IKK) juga turun dari 126,1 di Januari menjadi 122 di April 2018. Penurunan IKK salah satunya karena faktor ekspektasi kesempatan kerja turun, kebijakan pajak dan kenaikan harga energi,” imbuh Heri.
Dengan kondisi demikian, Heri menegaskan, kenaikan THR dan gaji ke-13 yang bersamaan di tahun ini harus mampu menjawab masalah turunnya daya beli itu.
“Dengan begitu, kenaikan THR dan gaji ke-13 bukanlah kebijakan temporer tanpa guna, tapi bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi riil,” pungkas Heri.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa kenaikan anggaran THR dan gaji ke-13 secara bersamaan merupakan bagian dari upaya untuk menaikkan kembali daya beli masyarakat
Laporan: Muhammad Hafidh