KedaiPena.Com – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyayangkan terjadinya penumpukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara Soekarno-Hatta,Tangerang, yang videonya viral.
“Kenapa sampai terjadi penumpukan dan kerumunan seperti itu? Seharusnya otoritas bandara sudah mengantisipasi dengan menyiapkan teknis yang efektif dan efesien. Dengan begitu, proses antrian karantina tidak menyulitkan para pekerja migran yang ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarga,” ujar Netty dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Selain soal penumpukan antrean yang memakan waktu berjam-jam, Netty juga mempertanyakan kesiapan tempat wisma karantina gratis untuk para pekerja migran.
“Sesuai aturan, para pekerja migran mendapatkan fasilitas karantina gratis dari negara. Mereka adalah para pahlawan devisa yang seharusnya mendapatkan perhatian dan prioritas dari pemerintah,” ungkapnya.
Menurut Netty, alternatif tempat karantina gratis di Wisma Atlet atau di fasilitas lainnya harus tetap memerhatikan prosedur-prosedur standar.
“Jangan sampai karena gratis, fasilitas seadanya, tidak memenuhi standar prokes. Nanti malah bisa jadi klaster karantina,” beber Netty.
Oleh karena itu, Netty meminta, pemerintah agar membuat kebijakan penetapan batas maksimal biaya karantina di hotel dengan harga terjangkau.
“Pembatasan perlu dilakukan agar masyarakat tidak merasa terbebani untuk karantina mandiri di hotel. Mereka yang bepergian ke luar negeri kan tidak semua untuk tujuan jalan-jalan. Ada yang karena tugas atau menjenguk kerabat. Jadi, jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan kewajiban karantina ini untuk kepentingan bisnis semata,” kata Netty.
Netty berharap, dengan biaya karantina yang wajar, masyarakat akan taat menjalani karantina dan tidak melakukan kecurangan agar lolos dari kewajiban tersebut.
Laporan: Muhammad Lutfi