‎Kedaipena.com – ‎Peresmian operasional jalur Kereta Api Jakarta International Countainer Terminal (KA JICT) ke Cikarang Dry Port (CDP) merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi angka dwelling time (bongkar muat) menjadi 2 hari. ‎
Begitu kata ‎Deputi II Koordinasi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Agung Kuswandono, saat meresmikan pengoperasian jalur kereta api tersebut di Empalsemen KA JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/6).‬‎
“Mewakili Bapak Menko Maritim dan Sumber Daya‎ Rizal Ramli, Kereta Api empalsemen JICT, saya nyatakan resmi di buka,” kata ‎Agung.
Menurut mantan Dirjen Bea Cukai era Presiden SBY itu, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli ingin dwelling time bisa ditekan menjadi 2 Hari sesuai yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo.‎ Sementara pengoperasian jalur kereta api merupakan salah satu cara untuk menekan angka dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Bila proses angkut dan bongkar muat kontainer dengan kereta api bisa berjalan normal, maka akan mengurangi angka dwelling time‎ sebanyak 1 hari,” sambungnya.‬
Agung mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) per 23 Juni 2016, angka dwelling time Pelabuhan Tanjung Priok adalah 3,32 hari. Angka ini sudah berlangsung selama seminggu terakhir dan terus menunjukkan tren menurun.‎‎
“Diresmikannya pengoperasian jalur kereta api ini, merupakan strategi pemerintah untuk mengurangi angka dwelling time,” tutupnya‎.
(veb)‎