KedaiPena.Com – Momentum Idul Fitri merupakan sarana untuk saling memaafkan atas kesalahan yang disengaja atau tidak. Sebab, terkadang lisan membuat orang lain tersakiti.
“Saling sapa dan memaafkan. Kalau bisa jalan berangkat ke masjid berbeda dengan jalan pulang,” kata Khotib Sholat Idul Fitri Masjid Al Mutaqin, Ustadz Fahmi Husaini, S.Pd, Senin (2/5/2022).
Ia pun mengungkapkan, Umat Islam diharapkan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dalam menjaga lisan.
“Suatu ketika Nabi Muhammad pernah diberi jeruk oleh seorang perempuan. Dan Nabi langsung memakan habis,” cerita Fahmi.
“Sahabat lalu bertanya kenapa dihabiskan, dan tidak berbagi dengan sahabat. Nabi berkata, karena sangat asam, maka Nabi menghabiskan jeruk itu. Ia tidak mau mengecewakan perempuan tersebut. Sebegitu pentingnya Nabi menjaga lisan,” sambung Fahmi.
Ia pun mengatakan, di Padang Mahysar, semua orang dikumpulkan. Pada hari itu neraka jahanam ditampakkan. Pada hari itu itu mulut dikunci, yang bicara adalah tangan dan kaki.
“Itulah pengadilan sesungguhnya, semua terbuka. Mari sama-sama, saat masih dikasih kesempatan hidup, hapus dosa, tambah amal. Sebelum Malaikat Izrail memanggil kita ke kampung sesungguhnya, akhirat,” lanjut dia.
“Mari saling memaafkan kekhilafan yang dilakukan. Dan ketika pulang ke akhirat, tidak ada yang mengacungkan diri pernah tersakiti oleh kita,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi