KedaiPena.Com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengingatkan pentingnya literasi untuk tidak mengshare berita hoax. Bangsa Indonesia harus memberantas berbagai kebohongan di sosial media dengan budaya pemutus kata bukan pengiya kata.
Demikian hal itu disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Bahkan, Romo Benny begitu ia disapa menegaskan pentingnya literasi digital dalam pengarusutamaan Pancasila.
”Jika berbicara tentang digitalisasi itu menjadi kemampuan kita untuk memiliki kesadaran kritis untuk memanfaatkan media dan sarana komunikasi mana yang boleh dishare dan mana yang tidak boleh dishare”, kata Benny, Rabu,(27/7/2022).
Benny menerangkan, jika menyebarkan konten SARA secara langsung akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini yang berakibat bangsa hancur dan negara menjadi tidak ada lagi.
Dewasa ini menurut Benny manusia semakin pragmatis dalam menciptakan konten dan hal itu bisa menghancurkan kepakaran.
Dengan muncul berbagai macam komentar tanpa filter di dunia digital maka seolah manusia direduksi oleh teknologi yang lebih lanjut menyebabkan manusia dijajah oleh teknologi sehingga manusia kehilangan kesadaran kemanusiaan.
“Kebohongan yang diulang-ulang akan menjadi kebenaran.jika kita memiliki kesadaran literasi maka kita bisa memiliki alat untuk mempersatukan bangsa ini dan menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya,” ujar Benny.
Lebih lanjut Benny menyatakan bahwa ujaran kebencian banyak dilakukan oleh orang dengan rata-rata usia 40 tahun keatas. Oleh karena itu dengan kemampuan anak-anak muda generasi milenial menciptakan konten positif bisa mempengaruhi pergerakan tak terbatas ruang dan waktu.
Dampak dari konten positif ini adalah munculnya ruang kreasi seni dengan budaya lokal yang kuat.
“Bagaimana Ruang digital ini menjadikan Pancasila sebagai habituasi.Kekuatan Publikasi digital dan dukungan dari media secara persuasive diharapkan membuat Pancasila nantinya menjadi living ideology dan working ideology,” papar Beny.
Dalam prakteknya Presiden Joko Widodo ingin menjadikan sila ke-3 dan sila ke-5 terimplementasi merata di seluruh Indonesia.Hal itu sudah terlihat baik dari pemerataan pembangunan maupun perbaikan SDM di masing-masing wilayah di Indonesia.Pancasila itu sampai saat ini merupakan kesepakatan sehingga kita bisa hidup dengan damai.
“Bagaimana cara menanamkan nilai Pancasila dalam era digital yang terdiri dari pertarungan gagasan dan ideologi? Ibarat Siapa yang menguasai Konten dan Pengetahuan maka dialah yang menguasai dunia,Maka Pancasila harus selalu hadir dalam ruang digital tersebut,” papar Benny.
Laporan:Muhammad Hafidh