KedaiPena.Com – Pemimpin Redaksi (Pimred) portal berita nusantara Kedai Pena, Ari Purwanto mengatakan, pentingnya konsistensi pemberian informasi publik dalam memasarkan objek wisata kepada calon wisatawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ari Purwanto dalam kegiatan learn and share di Indonesia Internasional Outdoor Festival (II Outfest 2020) yang bertemakan ‘Pengembangan Koperasi Wisata Alam Indonesia’.
“Yang pertama adalah kemauan. Lalu lanjutkan mengasah kemampuan, dan konsistensi dalam menyampaikan informasi. Akun-akun official tempat wisata atau akun sosial media lain bisa melakukannya dalam konteks informasi pemasaran,” ucap Ari begitu dirinya disapa, Senin (14/12/2020).
Ia juga mengatakan, pentingnya sebuah pelatihan penulisan atau pengelolaan sosial media dalam memberikan informasi wisata alam yang ada di Indonesia
“Pelatihan dan sosmed untuk memberikan informasi terbaru,” tambahnya.
Menurut dirinya, banyak foto yang viral meskipun masih jauh dalam kaidah fotografi jurnalistik, sehingga bisa menarik wisatawan untuk datang ke sebuah objek wisata.
“Banyak foto tidak bagus dalam kaidah jurnalistik fotografi, tapi bisa viral. Nah bagaimana kita bisa membuat viral dan memberikan informasi terkait tempat wisata tersebut sehingga dapat menarik wisatawan,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan kepada pengelola pariwisata untuk meningkatkan kualitas adalah dengan pelatihan. Pemerintah harus membantu dan memberikan pelatihan penulisan informasi untuk para pelaku UMKM, terutama UMKM wisata alam atau sektor yang lainnya
“Beberapa waktu lalu, di Bandung kita bekerja sama dengan salah satu Anggota DPR RI untuk mengumpulkan UMKM semua sektor, dan di sana kita bekerjasama untuk membuat konten berita dan artikel untuk sosmed mereka,” tuturnya.
Tapi, ketika sebuah upaya promosi pariwisata berhasil, hendaknya memikirkan soal keberlanjutan. Jangan sampai sebuah tempat wisata rusak karena pengunjung yang membludak.
“Pengelola harus memberikan batas pengunjung, perhatikan ‘carrying capacity’. Pilih antara pariwisata berkualitas atau berkuantitas,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dirinya mengatakan, untuk dapat mendorong pariwisata yang berkelanjutan harus memiliki konservasi, advokasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar objek wisata.
“Partisipasi masyarakat menjadi kata kunci, dan ini kritik tempat wisata yang besar tapi tidak melibatkan masyarakat, dan itu masyarakat akan hanya menjadi penonton, intinya bagaimana berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat, berjalan dengan kelanjutan,” imbuhnya.
Laporan: Muhammad Lutfi