KedaiPena.com – Distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog akan dilakukan melalui Ritel modern dan untuk penjualannya akan dibatasi per satu konsumen hanya boleh membeli maksimal 2 karung beras SPHP ukuran 5 kg.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey membenarkan adanya pembatasan dilakukan untuk memastikan pemerataan distribusi beras, agar bisa sampai kepada seluruh konsumen dan tidak terjadi kelangkaan.
“Hanya dua karung per konsumen. Kami batasi karena untuk pemerataan. Karena kalau nggak nanti bakal kayak minyak goreng lagi. Barang datangnya malam, pagi sudah habis,” kata Roy, Kamis (21/9/2023).
Alasan jumlah maksimal pembelian dua karung per konsumen adalah diperhitungkan satu karung ukuran 5 kg beras itu bisa mencukupi kebutuhan satu keluarga dalam satu pekan.
“Pembatasan pembelian 2 karung per konsumen supaya ada pemerataan. Karena 5 kg per keluarga bisa buat satu minggu,” ucapnya.
Roy mengungkapkan akan segera menggelar rapat untuk mengkaji distribusi beras SPHP Bulog di ritel modern agar tetap merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Ke daerah mana saja, kita baru mau rapat sama anggota Jumat (22/9/2023) pagi. Kita review saja bahwa arahan supaya pemerataan itu terjadi. Karena kan beras SPHP ini belum masuk semuanya. Kan 400 ribu nya masih on the way,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan pemerintah telah menilai positif ritel modern mampu menjaga atau menstabilkan harga beras di pasaran.
“Kita sudah rapat dengan Bulog dan Bapanas, bagaimana supaya bisa menyalurkan ke ritel, karena ritel yang paling bisa menjaga harga di Rp10.900 per kg, Rp54.500 per 5 kg. Kita jualnya kan nggak pernah di atas itu, dan kita nggak pernah jual oplosan 5 kg. Kita nggak ada tukang oplosnya, yang buka karung nya nggak ada, jadi kita terima 5 kg semua. Kita langsung taruh, lalu semua orang beli, jadi nggak mungkin kita oplos,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa