KedaiPena.Com – Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono angkat bicara soal meninggalnya pendaki asal Mataram, Fahrurozi Ojik (19) di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu.
Sudiyono memastikan bahwa pihak Taman Nasional sudah menerapkan prosedur yang semestinya. Setiap pendaki, kata dia, harus menyampaikan data riwayat sakit medis
“Namun demikian insiden kemarin, yang bersangkutan memang mempunyai gejala indikasi penyakit asma, tapi tidak lapor,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Rabu (25/4/2018).
Padahal seharusnya, kata dia, jika korban melakukan ‘check up’, maka korban dipastikan tidak akan boleh mendaki ke gunung yang terkenal dengan sebutan Dewi Anjani ini.
“Dari data tersebut bagi yang pernah sakit diindikasikan beresiko, akan dicek oleh petugas medis,” ujar dia.
Dengan kondisi demikian, tegas dia, pihak Taman Nasional Gunung Rinjani akan meningkatkan sejumlah persyaratan bagi para pendaki.
“Kita akan meningkatkan sosialisasi pembinaan dan pengawasan,” tandasnya.
Diketahui, seorang pendaki meninggal di Gunung Rinjani. Korban bernama Fahrurozi alias Ojik, (19), tersebut berasal dari Punia Saba, Mataram.
Ojik sendiri merupakan mahasiswa dan ditemukan tewas pada Sabtu, (21/4/2018).
Andre Ojik mendaki beserta 7 orang temannya. Mereka naik dari Sembalun (jalur pendakian Bawak Nao) dengan program pendakian 3 malam.
Laporan: Ricky Sismawan