KedaiPena.Com – Penjelasan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko dalam acara sebuah program televisi beberapa hari lalu mendapatkan respon negatif dari Gerindra Masa Depan (GMD) Sulawesi Selatan.
Ketua Korps GMD Sulsel IV, Ardan Setyadi menilai penyampaian Moeldoko tidak tepat. Ia menilai seharusnya Moeldoko tidak membanggakan keberhasilan pemerintahan Jokowi jika hanya mampu membuat jalan tol sepanjang 346 km.
“Lagi pula yang menikmati jalan tol itu juga hanya orang-orang tertentu tidak seluruh golongan masyarakat. Dan saya rasa semua orang bisa membuatnya asal ada dana, apalagi dengan dana utang,” ujar dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Jumat (9/2/2018).
Kemudian, Ardan menilai, keberhasilan pemerintah Jokowi dalam menaikan kuota haji juga jangan terlalu menjadi kebanggaan.
“Semakin banyak uang jamaah haji yang masuk tapi uang jamaah haji dipakai pemerintah atau bahasa tidak enaknya di alih fungsikan tanpa sepengetahuan jamaah hajinya,” jelas Ardan.
Terakhir, Ardan menuturkan, kenaikan anggaran dana desa di tahun 2017 juga tidak terlalu efektif. Semakin besar dana desa yang diberikan namun hanya beberapa persen yang sampai ke pembangunan desa.
“Serta semakin besarnya dana desa itu di berikan maka semakin bnyak juga kepala desa yang nyangkut ke jeruji besi dan menurut saya itu kurang efektif juga,” beber Ardan.
“Bagi yang tidak sepaham ya harap maklum. Karena kita berdiri di atas negeri demokrasi. Jadi setiap warga negara berhak menyuarakan atau menyampaikan termasuk saya,” pungkas Ardan.
Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko begitu ‘berapi-api’ ketika menyampaikan sederet prestasi Presiden Joko Widodo.
Sambil memegang secarik kertas putih, Moeldoko berdiri di depan para penonton dan narasumber acara yang dipandu Najwa Shihab itu.
“Kayaknya harus berdiri saja, biar jelas muka gue,” ujar Moeldoko, disambut tepuk tangan penonton.
Secara lantang ia menjelaskan bahwa selama kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, sudah banyak hal yang dicapai.
“Presiden, selama 3 tahun bisa membangun kilometer. Kuota haji, hanya dalam tempo beberapa tahun, Pak Jokowi bisa menaikan dari 168.800 menjadi 221.520,” ujar mantan Panglima TNI itu.
Laporan: Irfan Murpratomo