KedaiPena.Com – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla menargetkan kedatangan 20 juta wisatawan asing pada tahun 2019.
Hal itu pun turut didukung dengan pembangunan 10 Kawasan Percepatan Pariwisata Nasional (KSPN).
Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo saat berbincang dengan KedaiPena.Com mengatakan, bahwa Pemerintahan Jokowi-JK berharap target tersebut bersampak pada naiknya penerimaan devisa negara.
Untuk tahun 2016 sendiri, kata pria yang akrab dipanggil JBSP ini, devisa pariwisata sudah menyentuh angka 13,56 US dollar dan menjadi penyumbang devisa terbesar kedua selain Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
“Nah kemarin pas Menteri Pariwisata (Arief Yahya) melakukan pemaparan di tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK 2017, devisa negara dari pariwisata sudah di angka Rp16 milliar lebih. Dan itu sudah di atas kelapa sawit. Jadi mungkin 2019 akan lebih,” ujar dia di bilangan Medan Merdeka Barat, Kamis (26/10).
Lanjut dia, selain devisa, Pemerintahan Jokowi-JK akan menargetkan hal lain pada sektor pariwisata. Target tersebut ialah ‘nation branding’.
“Di pariwisata target kita sampai 2019 tidak hanya sebagai penghasil devisa tapi juga yang baru sebagai ‘nation branding’. Nation branding itu melalui pariwisata,” jelas dia.
Pariwisata, jelas bekas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ini (KPK), dapat menjadi ‘brand’ sebuah negara, selain minyak gas (migas) dan CPO.
“Bisa juga sebagai ‘brand’ selain budaya. Dan rencananya di Asian Games 2018 akan diluncurkan logonya ‘nation branding’ tersebut,” imbuh dia.
“Orang-orang luar akan melihat ‘nation branding’ Indonesia saat ini ialah pariwisata dengan wonderful Indonesianya. Jadi mereka tahu Indonesia itu tanah surga dan indah. ‘Nation branding’ melalui pariwisata,” beber dia.
Laporan: Muhammad Hafidh