KedaiPena.Com- Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mendapatkan aduan dari konstituenya di Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) terkait dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah dihadapan dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh Rp 15,567 ribu per dolar AS, Kamis,(27/10/2022).
Najib begitu ia disapa menerima aduan dari pengusaha UKM terkait semakin melambung dan gagahnya dolar dihadapan rupiah. Pengusaha dan pelaku UKM tersebut mengadukan kenaikan dolar telah menyebabkan produksi menurun terutama yang berbahan baku impor.
“Pengusaha UKM banyak mengadukan kenaikan dolar (telah) menyebabkan produksi menurun terutama mereka yang berbahan baku impor,” jelas Najib saat dikonfirmasi.
Najib berharap, pemerintah segera mengantisipasi kenaikan Dolar AS ini. Pasalnya, Najib khawatir, imbas melambungnya dolar AS akan menyebabkan kenaikan harga pada produk terkait.
“Hal ini harus segera diantisipasi, mengingat situasi yang masih belum menentu. Selain itu (kenaikan dolar) akan menyebabkan kenaikan harga pada produk terkait. Bisa juga menyebabkan hantu inflasi dan (menganggu) daya beli masyarakat,” papar Najib.
Najib juga menerima sejumlah keluhan dan aduan dari masyarakat yang mulai merasakan penurunan omzet penjualan imbas kondisi ekonomi di tengah melambungnya dolar saat ini. Najib menerangkan bahwa hal itu berimbas kepada kelangsungan kredit terhadap perbankan.
“Belum lagi keluhan masyarakat yang mulai merasakan penurunan omzet, sehingga berimbas pada kelangsungan kredit mereka terhadap perbankan. Bahkan ada yang berharap program semacam restrukturisasi utang untuk menjaga kelangsungan usaha,” beber Najib.
Dengan kondisi itu, Najib meminta perbankan dapat mulai menangkap sinyal keluhan para pengusaha tersebut. Najib menyarankan, program restrukturisasi dapat dipertimbangkan mulai dari keringanan dalam mencicil sampai pada bunga kredit.
“Pemerintah dan lembaga terkait juga bisa segera mengantisipasi keluhan dari para pengusaha. Jangan biarkan menjadi lebih buruk lagi situasinya,” ungkap Najib.
Najib turut mengingatkan pentingnya menjaga kondisi perekonomian RI agar tidak terbebani di tahun politik. Hal ini mengingat jika 2023 nanti sudah memasuki tahun politik.
Atas dasar itu, Politikus PAN ini memastikan,akan selalu memberikan support atas kebijakan pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengupayakan ekonomi Indonesia tetap stabil.
“Selalu memberikan masukan- masukan berdasarkan aspirasi dari masyarakat,” pungkas Najib.
Dampak penguatan dolar AS diamini oleh pelaku usaha di Bandung, Jawa Barat. Salah satu yang terdampak imbas dari kenaikan dolar terhadap rupiah ialah perusahaan Sizing yang bergerak dibidang bahan kimia obat textile.
Salah satu pegawainya bernama nama Susan mengakui dengan melemahnya nilai tukar rupiah dihadapan dolar sangat berdampak dan berpengaruh bagi perusahaannya.
“Kami yang nilai penjualan dan pembelian nya selalu melakukan dengan mata uang dolar itu sangat berpengaruh dan sangat berikan dampak yang besar sekali,” beber Susan.
Susan mengatakan, imbas melambungnya nilai dolar sangat berdampak dalam hal pembelian dan penjualan sehingga banyak yang terpending.
“Dengan melonjaknya dolar dan nilai rupiah semakin melemah maka dari itu melemah juga penjualan kami,” tegas Susan.
Susan khawatir hal ini akan berdampak
sekali kepada masyarakat terutama para pekerja. Pasalnya, ketikan rupiah melemah akan berpengaruh pada sistem dan management perusahaan yang bisa berdampang pada pengurangan karyawan.
“Kami takutkan ekonomi semakin sulit ruang pekerja semakin sempit terpuruklah masyarakat negara ini dengan rupiah melemah,” ungkap Susan.
Susan pun berharap pemerintah dapat lebih cerdas melangkah lagi agar rupiah tak semakin melemah dan stabil. Hal ini agar perekonomian negeri ini membaik.
“Agar perekonomian membaik dan sejahtera bagi masyarakat,” pungkas Susan.
Laporan: Tim Kedai Pena