KedaiPena.Com – Praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih kental. Hal ini pun membuat kebanyakan para pengusaha di Tangsel kesulitan untuk mencari makan dan menafkahi keluarga.
Demikian disampaikan Salah seorang pengusaha Tangsel Aidil Adha sesusai menghadiri acara diskusi Presedium Asosiasi Pengusaha Tangsel (Pantas), di RM Saepisan BSD, Rabu, (25/8/2021).
“Teman-teman pengusaha yang biasanya setiap tahun dapat satu atau dua pekerjaan, sekarang ini boleh dikatakan tidak dapat sama sekali,” ujarnya, ditulis, (26/8/2021).
Saking geramnya dengan situasi tersebut, ia mengaku, akan mengumpulkan bahan- bahan terkait indikasi kecurangan tersebut ke Aparat Penegak Hukum.
“Saya kira memang banyak indikasi (permainan) yang mungkin akan kita kumpulkan juga untuk sebagai bahan untuk kita dorong ke Aparat Penegak Hukum (APH), untuk kita proses. Memang terjadi (indikasi permainan). Malah dulu DPRD dapat jatah, misalnya mereka dapat paket Rp 5 milyar, yang jelas-jelas itu KKN harus diberantas,” jelasnya.
Aidil memberikan, contoh salah satu adanya indikasi permainan dalam ialah beberapa lelang paket pekerjaan di Kota Tangsel. Ia menyinggung , menangnya perusahaan yang diduga beralamat fiktif beberapa waktu lalu, senilai Rp.6,9 miliar.
“Jadi yang kita lihat ini, kawan-kawan tidak kedapatan pekerjaan dan kita sangat kaget. Setiap yang menang itu, yang berada di luar Tangsel. Sangat disayangkan. Ya kalau ada pengusaha luar yang menang, harusnya dia mempunyai perwakilan kantor cabang, alamatnya jelas. Nah ini alamatnya palsu, jadi kami memiliki keyakinan adanya permainan didalam,” paparnya.
Aidil berharap, adanya keterbukaan dari Pemkot Tangsel soal lelang-lelang pengadaan barang dan jasa. Hal ini, kata dia , agar urusan lelang yang dialami oleh pengusaha di Tangsel ini bisa diperbaiki.
“Saya kira memang harus begitu (keterbukaan informasi). Di zaman keterbukaan begini, boleh dikatakan harus diberantas tuntas (praktik-praktik intervensi dan permainan). Kami terus terang saja, kami pengusaha di Tangsel ini berharap yah, mungkin kita kurang di kualifikasinya, buat kami ga ada masalah (untuk dijadikan bahan perbaikan),” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan