KedaiPena.Com – Menjadi swasta itu baik. Tapi untuk urusan yang terkait kepentingan publik, negara tidak boleh kalah dengan swasta.
Demikian disampaikan begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Senin (4/4/2022).
“Swasta kepentingannya lain (dengan negara), orientasinya lain,” kata dia.
Jika pengusaha (swasta) merangkap penguasa (Negara) maka ini yang Rizal sebut dengan Peng-peng.
“Profesi pengusaha mulia, profesi penguasa juga mulia. Dua-duanya mulia. Kalau dua profesi itu di tangan satu orang, maka rusak negara, rakyat dirugikan,” paparnya.
“Tidak akan ada kompetisi, bahkan dalam sistem kapitalisme yang seharusnya ada competition. Nah yang berbahaya dari sistem seperti ini apa yang saya sebut Peng-peng ini,” lanjutnya.
Presiden Jokowi, jelas Rizal, pidato dan ideologinya jelas, Nawacita. Tapi prakteknya, semua bertentangan dengan Nawacita. Ideologi hanya buat kampanye, pidato tapi kebijakannya sebaliknya semua.
“Ini sih bukan benalu lagi, kalau Mbak Mega memang bilang bahwa gak mungkinlah kita capai cita-cita kemerdekaan kalau terlalu banyak benalu. Nah pertanyaannya, benalunya tuh ‘sopo‘, dimana ya kan, di pohon. Tapi saya lihat ini lebih jauh dari sekitar benalu. Ini benar benar sudah merusak,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi