KedaiPena.Com – Level rupiah saat ini sebesar Rp13.182 per dolar AS. Hal ini juga sejalan dengan nilai fundamentalnya.
Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung di Jakarta, Kamis (21/4).
Juda menjelaskan peningkatan arus modal asing masuk yang berimbas pada penguatan kurs rupiah itu karena persepsi investor terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.
Di samping itu, penguatan kurs rupiah juga didukung oleh meningkatnya pasokan valas korporasi domestik yang berorientasi ekspor.
“Adapun dari sisi eksternal, penguatan rupiah karena meredanya risiko di pasar keuangan global, sejalan dengan pernyataan The Fed yang masih ‘dovish’ dan berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju,” ujarnya.
Didorong pemulihan ekonomi domestik yang terus berjalan, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 di rentang 5,1-5,2 persen.
Sementara, defisit transaksi berjalan triwulan I 2016 justeru diperkirakan lebih baik dari ekspetasi sebelumnya, yakni 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Pemicunya adalah kinerja positif dari ekspor tekstil dan kendaraan bermotor roda empat, kata Juda. Surplus neraca perdagangan pada Maret 2016, tercatat sebesar 0,49 miliar dolar AS.
(Prw/Oskar)