KedaiPena.Com – Anggota Komisi VII DPR RI Harry Poernomo berharap, ke depannya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus menjalankan program-program yang pro Pemerintah dan pasar domestik. Terlebih lagi jika menyangkut ekspolarasi migas di tahun 2017.
“Ada satu hal terkait program strategis migas di tahun 2017. Ketika kita ingin melakukan peningkatan eksplorasi, maka saya berpesan untuk tidak memberikan insentif kepada kontraktor. Saya tidak ingin lagi porsi Pemerintah semakin kecil, karena tidak sebanding dengan pengorbanan sumber daya alamnya,” tuturnya pada RA/KL APBNÂ 2017 Â Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, ditulis Jumat (22/7).
Ia pun menuturkan, selama ini banyak kebijakan kementerian ESDM yang tidak menunjukan keberpihakan dalam membantu perkembangan BUMN domestik dari sektor migas di Indonesia. Mereka lebih berpihak kepada perusahaan minyak swasta luar negeri.
“Pada program kerja (Proker) 2015- 2016, Kementerian ESDM sangat menunjukan keterpihakan kepada perusahaan minyak swasta, khususnya asing. Padahalnya seharusnya bisa lebih bergiat untuk ekspolari migas melalu BUMN domestik,” ungkapnya
Untuk itu Politisi Gerinda ini pun mendorong Kementerian ESDM untuk segera membentuk ‘join venture’ antara BUMN domestik dengan perusahaan timur tengah, demi terwujudnya kemandirian dalam ekspolarasi migas.
 “Harus mulai mendorong di bentuk ‘join venture’ dengan perusahaan timur tengah. Dan mulai memberikan insentif, tidak hanya materil tetapi juga kesempatan,” tandasnya.
(Prw/Pit)