KedaiPena.Com – Program-program dalam pengembangan kawasan Danau Toba harus disertai dengan instrumen-instrumen pengendalian lingkungan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-kawasan Danau Toba.‎
“Kabupaten/Kota nanti akan diundang, supaya mereka mempersiapkan suatu instrumen, pengendali pencemaran/pengrusakan yang disebabkan dari kegiatan infrastruktur dan pembangunan lainnya di kawasan Danau Toba,†sebut Kepala BLH Sumut, Hj. Hidayati yang di temui di Gubernuran ketika ditanyai soal otorita Danau Toba, Rabu (19/10).‎
Menurut Hidayati, jika melihat program untuk memajukan kawasan Danau Toba, perlu bagi Pemprovsu untuk memiliki suatu sistem khusus agar dapat mengimbangi semua kegiatan-kegiatan tersebut. Karena menurutnya, semua kegiatan yang akan dilakukan di kawasan Danau Toba mempunyai efek yang besar terhadap lingkungan hidup.‎
“Misalnya pembangunan resort, pembangunan bandara, maupun pembangunan lainnya yang besar, kontribusinya tentu terhadap lingkungan hidup. Maka dari itu, instrumen pengendalian lingkungan ini harus dibuat. Sebab, jika ini tidak dibuat, tentu akan menjadi beban lingkungan terhadap Provinsi Sumatera Utara,†ungkapnya.‎
Terkait hal itu, Hidayati pun mengatakan bahwa BLH Sumut akan memanggil semua Kabupaten/Kota se-kawasan Danau Toba. Sehingga pihaknya dapat membedah secara rinci, ijin apa saja yang akan dibutuhkan sejalan dengan dilakukannya pembangunan tersebut.‎
“Saya akan panggil Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan ini. Akan kita bedah, ijin apa saja yang dibutuhkan. Apakah perlu Pergub, Perda, atau lainnya,†papar Hidayati.
Lebih jauh dikatakannya, meskipun nantinya dalam pengembangan kawasan Danau Toba itu pembangunannya hanya dilakukan di dua kabupaten, tapi dampaknya tetap akan dirasakan oleh 7 Kabupaten/Kota se-kawasan Danau Toba.‎
“Kabupaten yang tidak mendapatkan proyek itu, akan mendapatkan dampaknya juga, sehingga harus menyediakan instrumen pengendalian lingkungan terhadap kegiatan itu. Dan dampak lingkungan yang paling besar yang akan dirasakan, yang pastinya soal kualitas air dan tanah akan ada pengaruhnya,†jelasnya.‎
Misalnya di Kabupaten Simalungun, tambahnya, walaupun tidak terkait dengan pembukaan resort, tetapi Dermaga Ajibatanya pasti digunakan.
“Sehingga pergerakan semua ini tentu akan memberikan kontribusi dampak terhadap air Danau Toba. Untuk itulah diperlukan instrumen-instrumen pengendalian lingkungan ini,†tandasnya.Â
(Dom/Prw)