KedaiPena.Com – Lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) adalah gabungan atau unitisasi dari bagian Wilayah Kerja Cepu atau Blok Cepu serta Wilayah Kerja Pertamina EP. Dengan cadangan gas yang cukup besar, pembangunan, pengelolaan, dan pemanfaatan Lapangan Gas JTB akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat terutama di Kabupaten Bojonegoro dan Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa Tengah.
Menteri ESDM Ignatius Jonan meletakkan batu pertama sebagai tanda peresmian pembangunan proyek pengembangan lapangan gas bumi JTB. Selain itu Jonan dalam sambutannya menyampaikan dengan cadangan gas yang cukup besar, pembangunan, pengelolaan, dan pemanfaatan Lapangan Gas JTB
“Lapangan Gas JTB akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat terutama di Kabupaten Bojonegoro dan Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa Tengah,” imbuh Jonan.
Jonan juga menuturkan, dengan adanya proyek ini diharapkan adanya penyerapan tenaga kerja yang sangat luar biasa. Karena dengan pertumbuhan yang terus meningkat, industri juga semakin membutuhkan banyak tenaga kerja. “Tidak yang terkait langsung, namun juga industri penunjang, seperti pipa hingga makanan,” beber dia.
Sedangkan Dirut Pertamina Elia Massa Manik yang turut hadir menyampaikan rasa terimakasih kepada menteri ESDM ignatius Jonan, Exxon mobil, PLN dan pemda sehingga proyek JTB bisa berjalan. Massa Manik juga berharap proyek JTB ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat seperti kesempatan kerja di proyek.
“Pengembangan lapangan JTB ini diharapkan bisa menyerap lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung. Sehingga ikut juga mengurangi angka kemiskinan yang menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo,” ujar dia.
Manik juga melanjutkan, pada saat EPC Gas Processing Facilities, proyek ini akan mempekerjakan hampir 6000 tenaga lokal yang berada di Bojonegoro dan sekitarnya.
“Untuk saat ini saja sekitar 200 unskill labour telah bekerja early civil work. Sejalan dengan makin padatnya pengerjaan proyek maka kebutuhan tenaga lokal juga akan makin banyak dibutuhkan,” ujar dia.
Selain itu, tegas Manik, sebagai proyek strategis nasional, JTB juga akan memberikan multiplier effect yang tinggi bagi ekonomi nasional, mulai sektor tenaga kerja hingga industri.
Dampak ekonomi yang dihasilkan, ujar Manik termasuk di antaranya, bahwa pasokan gas dari JTB sangat vital untuk memenuhi kebutuhan gas di Indonesia, khususnya listrik dan industri di Jawa.
“Selain industri di Jawa Timur akan terus bertumbuh. Belum lagi listrik yang interkoneksi, sehingga hasil pembangkit di Jatim bisa untuk Jawa Tengah dan Bali. Listrik juga akan menggerakkan sektor-sektor lain. Di sektor pertanian, misalnya, akan memberi nilai tambah industri pupuk dan petrokimia,” tutur dia.
Laporan: Muhammad Hafidh