KedaiPena.Com – Harmoko dari PT Mitra Aneka Solusi penjual beras sagu memiliki cerita menarik di balik alasan menjual alternatif pengganti beras padi tersebut.
Harmoko sendiri bukanlah seseorang yang memiliki latar belakang dihidangkan pertanian. Moko begitu ia disapa sendiri merupakan sarjana teknik elektro.
“Saya sendiri memiliki ‘background’ teknik elektro kemudian prihatin dengan kebutuhan pangan Indonesia. Kita impor beras terus, kenapa kita tidak optimalkan potensi beras tersebut. Jika itu bisa diolah tentunya bisa jadi alternatif,” ujar dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, beberapa waktu lalu.
Harmoko sendiri mengaku kecewa lantaran banyak sarjana-sarjana pertanian yang tidak konsen untuk mengembangkan olahan alternatif selain padi. Padahal, sagu sendiri amat memiliki potensi besar.
“Banyak yang tidak konsen dan tidak melirik,” ujar Moko.
Harmoko yang juga melakoni bisnis dagangnya di lini massa ‘online’ atau sosial media memiliki harapan kepada pemerintah dalam pengembangan bahan pangan pokok alternatif pengganti padi.
“Saya berharap mungkin sesuatu saat akan menjadi besar. Akan ada akses permodalan dari pemerintah untuk menyiapkan mesin produksi olahan sagu sendiri,” harapnya.
“Jadi kalau saya menceritakan sedikit saat ini kita memproduksi mesin yang hanya bisa memproduksi antara 10-30 kilo per jam. Kalau kita penjualan sehari 100 kilo, mesin kita tidak kuat dan akan tidak mencukupi produksi,” tandas Moko.
Laporan: Muhammad Hafidh