KedaiPena.com – Pengelolaan sampah berbasis kawasan dan kolaborasi, bukan hanya akan meningkatkan nilai dari suatu kawasan wisata tapi juga menjadi bagian dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menjelaskan bahwa sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat.
“Karena itu, pemerintah mengganggap penting penerapan peraturan pengelolaan sampah berbasis Kawasan, termasuk di antaranya Kawasan Wisata,” kata Alue dalam keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).
Ia menyampaikan Kawasan Wisata hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual,” ungkapnya.
Menurut Alue Dohong, industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah sehingga sampah di Kawasan Wisata dapat dikumpulkan lalu didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.
“Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya,” ungkapnya lagi.
Sementara, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, menambahkan perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, dimana salah satunya adalah pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia.
“KLHK juga melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pilah sampah di sumber, gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah serta bermitra dengan berbagai pihak seperti acara hari ini,” kata Vivien singkat.
Laporan: Natasha