KedaiPena.Com – Pemilik tempat wisata Bukit Panejoan, kawasan Geopark Ciletuh, Ade Setiawan mengaku, belum mengetahui informasi bahwa BPJS Ketenagakerjaan saat ini sudah mengakomodir para pekerja formal dan informal.
Padahal penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mulai mengejar kepesertaaan dari sektor informal. Target adalah para pekerja non upah atau para pengusaha dan karyawan yang bekerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Belum tahu, saya malah kurang memahami. Atau sama seperti asuransi ya? Lalu kalau kita mau ngajuin itu bagaimana caranya?,” ujar Ade antusias saat berbincang dengan KedaiPena.Com, beberapa waktu lalu.
Ade pun perlahan mengerti soal program BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal setelah mendengar penjelasan dari tim KedaiPena.Com.
Kebetulan, para karyawan yang bekerja di tempat usaha Ade yakni Bukit Panejoan belum diikutsertakan program jaminan sosial ataupun asuransi.
“Kita juga pernah dapat tawaran dari pemerintah daerah (pemda) cuma saya belum paham cara pembagiannya seperti apa,” kata Ade.
Ade sendiri sedianya mempunyai pengalaman buruk dengan BPJS Kesehatan. Kala itu, Ade mesti mengeluarkan kocek pribadi untuk biaya perawatan rumah sakit.
Hal tersebut turut berlaku untuk para karyawan yang bekerja di Bukit Panejoan, sehingga Ade berharap BPJS Ketenagakerjaan tidaklah berlaku demikian.
“BPJS tidak jalan disini (Desa Tamanjaya). Kendalanya penanganan medisnya kurang jika gunakan BPJS (Kesehatan). Kita waktu sakit tidak di urus, akhirnya kita ngeluarin uang pribadi sendiri,” tukas Ade.
Laporan: Muhammad Hafidh