KedaiPena.Com – Ade Setiawan pemilik tempat wisata Bukit Panejoan memiliki alasan mengapa dirinya memberanikan diri untuk mengembangkan sebuah bisnis pariwisata di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat.
Kang Ade begitu ia disapa mengatakan alasannya berani untuk mengembangkan bisnis wisata lantaran kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki oleh Geopark Ciletuh. Amat sayang jika pemberian Yang Kuasa ini tidak diperkenalkan publik.
“Geopark Ciletuh luas dan unik tapi keunikan ini kalau tidak dibantu pemerintah, masyarakat dan tokoh alim ulama ya akan begini saja. Makanya saya mendahului karena geopark ini sudah dikenal oleh dunia khususnya asia,” ujar Kang Ade saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Rabu (26/12/2018).
Kekayaan dan keindahan yang dimiliki oleh Ciletuh, kata Kang Ade, dapat dilihat dari banyak keberadaan curug di Geopark internasional ini.
Ada beberapa curug (air terjun), di antaranya Curug Puncak Jeruk, Curug Sodong, Curug Awang, Curug Tengah dan Curug Puncak Manik yang telah mengangkat wilayah ini mendapatkan status Unesco Global Geopark.
Namun sayangnya, lanjut Kang Ade, curug-curug tersebut belum memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.
Kurangnya perhatian dari pemerintah, bahkan membuat Ade sendiri berinisiatif untuk membantu sarana dan prasarana ketempat menuju Curug Puncak Manik.
“Jadi saya mohon agar pemerintah baik provinsi dan daerah memperhatikan hal ini,” harap Kang Ade.
Tidak hanya pembangunan sarana dan prasarana, Kang Ade menambahkan, peran pemerintah untuk memberikan pemahaman soal pengembangan tempat wisata kepada masyarakat di Geopark Ciletuh khususnya di Desa Tamanjaya masih minim.
“Kita masih kurang sumber daya manusia. Karena 90 persen masyarakat di sini dan dengan adanya ‘geoprak’ ‘booming’ begini masyarakat banyak yang belum tahu. Penyuluhan memang ada tapi kurang,” ujar dia.
Kang pun Ade berpesan jangan sampai malah pihak-pihak asing yang berkesempatan untuk mengelola kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki oleh Geopark Ciletuh.
“Pemerintah seharusnya dapat mengingatkan agar masyarakat yang mempunyai akses untuk memgembangkan tempat wisata itu untuk tidak menjual tempat wisatanya kepada asing,” papar Kang Ade.
Laporan: Muhammad Hafidh