KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai bahwa ambisi pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tidak dipenuhi oleh kajian yang mendalam secara saintifik.
Demikian dikatakan oleh Fahri saat menanggapi tingginya angka pengangguran di Indonesia yang tidak selaras dengan masifnya pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi-JK.
Seperti diketahui Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mencatat penyerapan tenaga kerja dari sektor konstruksi masih sangat kecil. Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja oleh sektor ini juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun ini.
Tercatat, penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi pada tahun 2015 sebesar 7,72 juta jiwa atau sekitar 6,39 persen. Tahun 2016 penyerapan tenaga kerja sektor ini sebesar 7,71 juta jiwa atau turun 0,01 juta jiwa. Kemudian pada 2017, sektor konstruksi hanya menyerap 7,16 juta jiwa.
Dengan demikian dalam periode 2015-2017 tenaga kerja di sektor konstruksi menyusut 0,56 juta orang.
“Pembangunan infrastruktur tersebut juga tidak di awali oleh pemaparan secara komprehensif tentang problematika dalam ekonomi yang kita hadapi,” ujar Fahri kepada KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Senin (4/12).
“Padahal problematika ekonomi kita tidak sesederhana itu. Sebab di tengah keterbatasan anggaran dan situasi masyarakat yang ada, harusnya (Jokowi) memerlukan pendekatan dan temuan ilmiah sejak awal (sebelum membangun infrastruktur),” sambung Fahri.
Fahri juga beranggapan di era Presiden Jokowi semua masalah seolah-olah bisa diselesaikan dengan pembangunan infrastruktur.
“Satu sisi niat itu mungkin tidak bisa disalahkan tapi niat itu tidak boleh mengorbankan yang lain seperti angka-angka yang muncul saat ini,” tandas Fahri.
Laporan: Muhammad Hafidh