KedaiPena.Com – Pengamat sosial politik Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi mengatakan, absennya Incumbent di Pilkada Tapteng 2017 menjadikan kontestasi politik menjadi sengit.
“Dinamikanya luar biasa, dengan banyaknya calon, masing-masing punya program membangun tapteng, antusiasme warga yang lumayan. Dan Tapteng ini akan sangat dinamis, karena pertarungan (Pilkada) ini Incumbent tidak ada, tentu mereka akan berusaha terbaik, menurut saya akan sangat sengit,” kata Agus saat dihubungi KedaiPena.Com, Rabu (26/10).
Dikatakan, ke 4 pasangan calon di Pilkada Tapteng memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itu lanjut Agus, masyarakat dalam memilih nantinya diyakini akan secara proporsional menentukan pilihannya dengan melihat program, trakc record serta ke-amanahan masing-masing calon.
Terkait perbandingan antara pasangan usungan partai politik dan pasangan jalur perseorangan, Agus menilai sama-sama memiliki kans yang kuat dalam merebut suara dan dukungan.
“Yang punya perahu parpol belum tentu punya kans. Karena kembali, uniknya tidak ada incumbent, tinggal bagaimana ‘jualan’ ke masyarakatnya. Disisi lain mungkin semua calon punya pengalaman, tapi track record dalam kepemimpinan kan belum teruji, belum ada capaian kinerja. Makanya harus ada sesuatu yang baru, dan ini menjadikan kontestasi sangat ketat,” katanya.
Terkait isu-isu yang akan terbangun selama kampanye berlangsung, menurut Agus masyarakat akan cukup selektif. Sejumlah isu utama yang memiliki nilai bagi masyarakat menurut ia, diantaranya terkait program-program pembangunan lintas sektoral yang berbasis kemasyarakatan. Misalnya lanjut Agus, soal isu perikanan dan kepariwisataan.
“Bagaimana kemudian Tapteng membangun lintas daerah, misalnya, ada kawasan otorita danau toba, bagaimana tapteng punya peran, isu kerjasama regional antar daerah, potensi perikanan dan pariwisata, ini akan sangat menjual kepada masyarakat, harus ada branding yang terbangun,” katanya.
Terkait polarisasi isu yang mengangkat keterikatan kelompok, marga dan golongan, Agus mengungkapkan isu tersebut telah jauh ditinggalkan.
Yang dibutuhkan masyarakat hari ini, timpal Agus, adalah kehadiran calon kepala daerah yang memiliki kemampuan menjadikan Tapteng semakin baik dan dapat berdiri sejajar dengan daerah-daerah yang telah lebih dahulu berprestasi secara nasional.
“Kita butuh pimpinan yang berkelas, berkaliber, walau belum bisa sekelas Risma misalnya, karena di Sumut ini butuh figur seperti, nah manatau muncul seperti itu. Makanya, Tapteng ditantang memunculkan figur fenomenal seperti daerah lain, figur punya keberpihakan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, tahapan Pilkada Tapteng 2017 segera memasuki masa kampanye. Berdasarkan pengundian nomor urut yang dilakukan KPU terhadap 4 pasangan calon, maka nomor urut masing-masing pasangan calon yakni, pasangan Amin Pardomuan Napitupulu-Ramses Hutagalung (Amira) di nomor 1, nomor 2 pasangan Pastur Rantinus Simanalu-Ustadz Sodikin Lubis (Paus), nomor 3 pasangan Bakhtiar Ahmad Sibarani-Darwin Sitompul (Badar) dan nomor 4 pasangan Buyung Sitompul-Binsar Saruksuk (Besar).
(Dom)