KedaiPena.Com – Kebijakan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR menyediakan fasilitas karantina dan isolasi mandiri (isoman) bagi anggota dewan hingga staf dinilai sebagai bentuk tindakan untuk menghambur-hamburkan uang rakyat.
Pengamat Politik Muhammad Mualimin mengatakan, jika Setjen DPR RI sedianya tak perlu memberi fasilitas kepada anggota. Pasalnya, DPR RI identikdengan orang-orang yang memiliki banyak uang
“Sebab yang namanya DPR RI pastilah orang kaya dan berduit.Kalau anggota DPR RI sakit atau kena Covid-19, mereka pasti sudah punya uang untuk berobat sendiri,” kata Mualimin, Rabu, (28/7/2021).
Ia menambahkan, kebijakan tersebut juga menunjukan kettidakpekaan kepada kesulitan rakyat. Ia memandang, kebijakan itu juga terlalu elitis dan tidak tahu diri.
“Melukai perasaan masyarakat yang banyak harus berutang demi bisa berobat,” jelas dia.
Ia menekankan, kebijakan itu juga munjukkan mental DPR RI. Ia menyindir, kebijakan itu seperti raja yang bermewah-mewahan di atas keset rakyat.
“Bukannya berjuang agar rakyat bisa berobat dan sembuh, DPR RI malah sibuk menyelamatkan diri sendiri memakai uang publik,” tandas dia.
Sebelumnya, Sekretariat DPR RI membenarkan jika pihaknya menyediakan hotel untuk fasilitas karantina atau isolasi anggota Dewan, tenaga ahli, hingga staf DPR yang terpapar covid-19 atau corona dengan gejala ringan serta tanpa gejala.
Hotel untuk fasilitas karantina atau isolasi untuk para anggota hingga staf DPR RI ini sendiri diketahui dari surat Sekretariat Jenderal DPR RI dengan omor Sj/09596/SETJEN DPR RI / DA / 07/2021 bertanggal 26 Juli 2021.
“Ya benar. Gini, jadi intensitas anggota dewan di dapilnya itu kan sangat tinggi sekali. Peluang anggota dewan untuk positif juga sangat mungkin,” kata Sekjen DPR Indra Iskandar, Selasa, (27/7/2021).
Laporan: Muhammad Hafidh