KedaiPena.com – Berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo kelak, disebutkan mampu memberikan keuntungan bagi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Tapi, dengan didukung oleh Partai Gerindra, Prabowo akan memiliki kesempatan lebih besar memasuki kancah pertarungan menuju RI1 dibandingkan Ganjar Pranowo.
Pengamat Politik, Ichsan Loulembah menyatakan saat Presiden Joko Widodo lengser dari kursi kepresidenan, akan ada sisa pengaruhnya yang diperebutkan oleh para calon presiden di Pilpres 2024.
“Walaupun sudah turun pengaruh itu pasti ada. Dan yang paling sulit mendapatkannya adalah Anies. Sementara Prabowo dan Ganjar harus berbagi sisa-sisa pengaruh ini,” kata Ichsan, Minggu (8/1/2023).
Tapi ia menyatakan, Anies Baswedan bisa mendapatkan keuntungan dari masa panjang menuju ke Pemilu 2024.
“Jika kembali kita bandingkan Ganjar dengan Prabowo, maka menurut analisa saya, Prabowo lebih di depan dibandingkan Ganjar. Karena Prabowo sudah jelas ada partainya tapi kalau Ganjar kan masih menunggu, apakah dirinya ditasbihkan menjadi calon,” ujarnya.
Dan Prabowo Subianto dinyatakan memiliki keuntungan dari pengalamannya menjalani perjalanan Pemilu.
“Jika Prabowo menang Pilpres itu bonus. Yang harus dilihat itu adalah kestabilan partainya dalam Pileg. Gerindra ini partai baru, dari tahun 2009. Tapi kenaikannya itu konstan. Bahkan bisa merangsek ke nomer dua. Menurut saya, Prabowo ini fenomena penting dan masih tetap ada di panggung,” ujarnya lagi.
Ichsan menyebutkan jargon Little Jokowi yang disematkan pada Ganjar Pranowo, sebenarnya malah lebih memberikan keuntungan pada parpol lawan.
“Orang malah tidak mau, jika persepsinya Ganjar adalah penerus Jokowi. Payah nanti Ganjar itu,” tegas Ichsan.
Laporan: Ranny Supusepa