KedaiPena.com – Isu lingkungan hidup sudah seharusnya menjadi bagian dalam Pemilu 2024. Bukan hanya sebagai orasi belaka, tapi para pemimpin negara ke depan, harus mampu menjadikan lingkungan Indonesia semakin baik dan memberikan keselamatan bagi masyarakat.
Pengamat Politik Jerry Massie menyatakan isu lingkungan sudah semestinya menjadi bagian dalam pesta rakyat 2024.
“Selama ini isu ekonomi, hukum, korupsi yang menjadi bagian dalam isu politik, terutama jelang pilpres. Tapi isu lingkungan, pun seharusnya dapat menjadi bagian dalam kampanye partai politik,” kata Jerry, Selasa (31/1/2023).
Ia menyatakan karena keberadaan lingkungan tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat, bahkan bukan cuma masyarakat Indonesia tapi juga dunia.
“Masalah lingkungan itu banyak. Mulai dari sampah, TPA, limbah industri dan banyak lagi. Karena itu calon presiden ke depan, siapa pun dia, dari parpol atau koalisi mana pun dia, harus menjadikan isu lingkungan ini sebagai yang utama. Karena kerusakan lingkungan berdampak besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Jerry menegaskan bahwa isu lingkungan pun saat ini bukan hanya isu domestik dalam satu negara. Tapi, menjadi isu global.
“Seluruh dunia sangat memperhatikan Indonesia. Contohnya, banjir bandang yang kerap terjadi itu kan karena kerusakan lingkungan. Pembabatan hutan, pemotongan secara liar, membangun perumahan tanpa pertimbangan tata kota, perubahan iklim. Sehingga penting sekali, untuk para calon pemimpin negara ini untuk menjadikan isu lingkungan sebagai yang utama,” ucapnya lagi.
Ia menegaskan kerusakan lingkungan yang menimbulkan bencana, tak hanya memberikan kesulitan pada masyarakat tapi juga menyedot dana negara.
“Pemerintah seharusnya sudah mulai mempertimbangkan lingkungan dalam program investasi. Karena para investor pun sebenarnya memiliki pertimbangan besar dalam hal lingkungan ini. Investor itu membangun di Amerika, di Eropa juga memperhatikan masalah lingkungan. Maka, itu pun harus menjadi kebijakan Indonesia. Membangun tanpa merusak lingkungan,” kata Jerry.
Ia meminta para partai politik dan tokoh bangsa ini untuk mulai membuka pikirannya. Bahwa, dalam kampanye, tidak bisa hanya mempertimbangkan elektabilitas tanpa memperdulikan isu lingkungan.
“Sebesar apa pun kerusakan lingkungan ditutupi, masyarakat tetap terdampak secara langsung. Dan jika ada yang terdampak, dana negara tetap akan tersedot. Isu lingkungan tidak menjadi prioritas, tertutupi oleh isu lainnya. Media juga harus terus mengangkat, supaya menjadi agenda utama,” ujarnya.
Ia menghimbau kepada para pengambil kebijakan untuk lebih memikirkan tentang lingkungan.
“Apakah dengan memperbesar dana pengawasan lingkungan, menjadi bagian dalam kampanye politik, jadi janji politik para capres, jadi kebijakan utama pemerintah. Jangan para pelaku perusak lingkungan hidup malah bebas, karena para pemegang kepentingan sudah mendapatkan sesuatu. Akhirnya lingkungan tetap rusak dan pencemaran terus berlangsung, yang berbuntut pada kesusahan masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa