KedaiPena.com – Hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bulan Maret mendatang, dinilai akan menjadi momentum bagi para partai politik untuk menentukan langkah kedepan.
“Saya yakin partai pengusung paslon nomor 1, Partai Nasdem, PKB, PKS dan nomor 3 PDI Perjuangan dan PPP, masih menunggu hasil resmi KPU untuk menentukan sikap politiknya kedepan,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS, Minggu (18/2/2024).
Ia menyatakan PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, PKS, dan PPP akan benar-benar mempertimbangkan manfaat keputusan untuk kepentingan partai 5 tahun ke depan.
“Dari kelima partai tersebut, PKS yang lebih berpeluang bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat karena selama ini dekat dengan Prabowo,” ujarnya.
Pada pilpres 2014 dan 2019, lanjutnya, PKS juga menjadi bahagian dari Koalisi pendukung Prabowo. Dan untuk memperkuat pemerintahannya, koalisi pendukung Prabowo – Gibran masih membutuhkan paling tidak satu partai politik lagi di parlemen karena jumlah kursi Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN masih belum mencapai 50 persen.
“Kalau benar PKS bersedia bergabung dengan Prabowo – Gibran, maka jumlah koalisi di parlemen sudah melampaui 50 persen. Sehingga tidak membutuhkan lagi Partai NasDem atau dukungan partai lainnnya untuk memperkuat koalisi di parlemen karena akan semakin memperbanyak kursi menteri yang akan diberikan pada kader partai,” ujarnya lagi.
Selain itu, SBY bisa menjadi salah satu penghambat Partai NasDem masuk koalisi Prabowo – Gibran karena dianggap yang menolak AHY menjadi pendamping Anies.
“Saya sangat ragu PKS akan tetap bersama-sama dengan NasDem dan PKB nantinya, paska putusan akhir dari kontestasi pilpres, setelah semua upaya dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3. Apalagi PKS sudah 10 tahun diluar pemerintahan,” kata Fernando.
Sementara, untuk PDI Perjuangan, Fernando menilai masih mempertimbangkan keputusan yang tepat dalam menyikapi hasil pilpres, apakah berada di luar pemerintahan.
“Apalagi ada peluang bagi PDI Perjuangan untuk mengembalikan status Gibran Rakabuming Raka sebagai kadernya yang sangat mungkin diputuskan pada Kongres VI yang mungkin akan dilakukan pada tahun ini. PDI Perjuangan tentu akan mempertimbangkan secara cermat mengenai dampak yang akan diperoleh oleh partai,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa