KedaiPena.com – Dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, mayoritas anggota Komisi X DPR RI menyetujui peningkatan pagu indikatif Kemendikbudristek tahun anggaran 2023, menjadi Rp80,15 triliun, meningkat dari Rp72,995 triliun pada tahun 2022.
Dinyatakan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, peningkatan pagu ini untuk menyokong program baru dan prioritas.
Menanggapi hal ini, Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menyatakan yang paling penting bukanlah jumlah dari dana untuk pendidikan yang Akan dikeluarkan pemerintah.
“Yang penting itu, dana tersebut mau dibuat apa? Selama tidak ada peta jalan maka pemborosan akan sulit terdeteksi,” kata Indra saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).
Ia menegaskan bahwa peta jalan atau roadmap akan memastikan biaya pendidikan dihitung berdasarkan target terukur, bukannya berdasarkan kemauan sang pemegang keputusan.
“Dengan peta jalan juga akan memastikan setiap menteri tidak Akan membuat program yang itu-itu saja,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan. Ia menegaskan program Kemendikbudristek haruslah menyentuh masyarakat secara langsung, dengan cara menyusun sesuatu sesuai kebutuhan.
“Harus sesuai dengan kebutuhan per daerah. Karena walaupun Matahari itu terbitnya dari timur tapi terkadang rezeki yang di barat, lebih duluan dibandingkan yang timur. Atau, jangan Karena sama-sama timur, diperlakukan sama. Karena timur-nya Jawa dengan timur-nya daerah Indonesia Timur itu berbeda,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa