KedaiPena.com – Importasi kedelai dinyatakan sebagai langkah yang harus diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Langkah mudah ini diambil pemerintah Karena pemerintah tak berupaya untuk meyakinkan petani dalam meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.
Pengamat Pangan Nur Jafar Marpaung menyatakan Indonesia mau tidak mau harus mengimpor kedelai untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Produksi kedelai lokal semakin menurun, di sisi lain, permintaan kedelai semakin naik dari tahun ke tahun. Minimnya produksi kedelai oleh para petani di Indonesia karena harga kedelai yang tidak menentu,” kata Nur Jafar, Kamis (10/11/2022).
Ia menyebutkan 80 persen kedelai Indonesia berasal dari impor setiap tahunnya, yang menjadikan neraca perdagangan kedelai selalu defisit.
“Rata-rata impor Indonesia mencapai 2 juta sampai dengan 2,5 juta ton per tahun. Indonesia dalam lima tahun terakhir hanya mampu mencukupi kebutuhan kedelai dari produksi sendiri sebesar 9,15 persen dari total kebutuhan yang mencapai 2,8 juta ton per tahun,” ungkapnya.
Tingkat produksi kedelai di Indonesia, lanjutnya, bahkan terus menyusut dari tahun ke tahun, hingga berada di bawah level 800.000 ton per tahun. Sangat berbeda dengan tahun 1990-1992, dimana produksi kedelai Indonesia sempat mencapai 1,6 juta ton sampai 1,8 juta ton per tahun.
“Bandingkan dengan produksi kedelai saat ini yang sudah jauh merosot, berkisar 600.000 ton per tahun. Saat itu kita hampir swasembada kedelai. Namun, jumlah penduduk Indonesia saat ini lebih banyak dibanding dulu, sehingga area tanam pun semakin berkurang,” ungkapnya lagi.
Nur Jafar menegaskan importasi kedelai yang terus meningkat tiap tahun ini, tak akan bisa berakhir jika pemerintah tak membenahi permasalahan utama produksi kedelai dalam negeri.
“Minimnya produksi kedelai oleh para petani di Indonesia disebabkan karena harga kedelai yang tidak menentu. Oleh karena itu petani tidak terlalu melirik untuk menanam kedelai. Pada saat produksi kedelai di Indonesia meningkat, harga jualnya sangat minim, oleh karena itu harusnya ada pengamanan harga dari pemerintah supaya petani mau mengembangkan kedelai,” ungkapnya.
Apabila ingin meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia hingga swasembada, lanjutnya, pemerintah harus meyakinkan petani terlebih dahulu.
Saat produksi kedelai naik di Indonesia, biasanya dihargai murah. Mestinya pemerintah bisa membantu menjaga harga kedelai, karena kalau dibiarkan begitu saja petani jadi tidak yakin. Intinya niat baik dan keseriusan pemerintah dan keberpihakan pemerintah disektor pertanian kedelai,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa