KedaiPena.com – Direktur P3S, Jerry Massie menyatakan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkesan plin-plan dan bersayap.
“Menurut saya, Megawati sudah salah kaprah dalam membuat statement. Apa dia tidak tahu Jolowi bukan pemimpin yang jujur? Dia mengangkat Jokowi dalam situasi yang tak tepat. Atau ini sindiran buat Jokowi, dimana bangsa ini tidak baik-baik saja dipimpin Jokowi,” kata Jerry, Selasa (21/3/2023).
Ia menyatakan seharusnya, sebagai tokoh nasional, Megawati harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di tahun politik.
“Ada banyak statement blunder Mega. Harusnya beliau belajar dalam menyampaikan statement. Dikaji dan di analisis dahulu,” ujarnya.
Jerry juga menyampaikan, bahwa pernyataan yang dibuat Megawati usai bertemu dengan Jokowi, terkesan menyakiti hati Puan Maharani.
“Sepertinya, Megawati mulai goyah usai bertemu Jokowi. Prinsip tegar Megawati sudah mulai goyah,” ujarnya lagi.
Ia menegaskan seharusnya Megawati berani bicara tentang dana desa yang besar tapi penduduk Indonesia sejak dipimpin Jokowi kemiskinannya terus bertambah.
“Bayangkan sejak 2015 sekitar Rp400 triliun dana desa digelontorkan, tapi saya nilai tak ada hasil. Angka nasional kemiskinan ekstrem, menurut BPS, pada Maret 2022 sebesar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa, menurun dari data Maret 2021 yang sebesar 2,14 persen atau 5,8 juta jiwa. Sedangkan angka stunting 2022, menurut SSGI, 21,6 persen, turun dari 2021 sebesar 24,4 persen. Paling banyak kemiskinan di desa. Kan ini bertolak belakang dengan anggaran selangit,” kata Jerry.
Belum lagi korupsi dana desa, lanjutnya, yang menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), kasus penindakan korupsi oleh aparat penegak hukum (APH) paling banyak terjadi di sektor anggaran dana desa, yakni sebanyak 154 kasus pada 2021 dengan potensi kerugian negara sebesar Rp233 miliar. Korupsi anggaran dana desa bahkan cenderung meningkat sejak 2015.
“Belum lagi lembaga desa APDESI mendukung Jokowi 3 periode padahal ditolak dan ditentang Megawati,” tuturnya.
Jerry menilai Jokowi bukan lah pemimpin yang jujur dan pro rakyat. Dan ia berharap Megawati tidak mendorong dukungan pada Pemimpin yange seperti itu
“Kebijakannya berubah-ubah, plin-plan dan kurang tegas. Beliau juga saya nilai lebih condong pro oligarki dan pro asing. Saya kira Mega tak perlu menyerukan kepada kepala desa pilih orang seperti Jokowi atau mengarahkan massa untuk mendukung pilihan Jokowi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa