KedaiPena.Com- Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing meyakini bahwa PDI Perjuangan atau PDIP memiliki garis politik yang jelas. Emrus menilai bahwa PDIP sedang tidak bermain dua kaki dengan menempatkan kadernya yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“PDIP sangat jelas garis politiknya. Partai ini lahir sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan otoriter Orde Baru (Orba). Tidak satu partaipun di Indonesia yang setegas dan seberani PDIP,” jelas Emrus, Kamis,(26/10/2023).
Emrus pun mengungkapkan bahwa selama ini banyak parpol di Indonesia menunjukkan sikap politik pragmatisnya. Emrus menyebut Partai Gerindra pimpinan bacapres Prabowo Subianto salah satu parpol yang bersikap pragmatis.
“Lihat saja Probowo dengan Partai Gerindranya, pada Pilpres 2019 mengambil posisi kompetitor bagi Jokowi yang diusung PDI-P. Pemilu 2019 PDI-P menang di Pileg dan Pilpres yang membuat Jokowi menjadi presiden dua periode,” jelas Emrus.
Emrus menegaskan, Prabowo juga rela
turun posisi dari kompetitor yakni Joko Widodo atau Jokowi pacas Pilpres 2019. Prabowo, kata Emrus, rela dan mau menjadi pembantu Jokowi di pemerintahan.
“Justru sikap dan perilaku politik semacam ini belum mempunyai garis yang tegas secara ideologis,” tegas Emrus.
Emrus menegaskan, bahwa sejatinya Prabowo dan Partai Gerindra berada di luar kekuasaan sebagai oposisi bagi pemerintahan Jokowi.
Sebab, peran oposisi sama mulianya dengan pemerintah bagi rakyat.
“Oposisi bisa melakuksn kontrol terhadap kekuasaan. Tapi acapkali ada partai pllutik dan aktor politik tertentu masih lebih baik memilih menghambakan diri terhadap kekuasaan,” papar Emrus.
Emrus menekankan, sikap dan perilaku politik Prabowo ini dipastikan merusak tatanan demokrasi Indonesia yang diperjuangkan seluruh komponen bangsa terutama gerakan mahasiswa tahun 1998 dengan tagisan dan air mata.
“Bahkan masih ada aktivis belum kita ketahui dimana rimbanya,” tandas Emrus.
Laporan: Muhammad Rafik