KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, pertemuan sejumlah sekjen parpol koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi)- Ma’ruf Amin merupakan pertanda konsolidasi.
Konsolidasi yang dimaksudkan, kata Dedi, ialah terkait perubahan komposisi kabinet pasca tertangkapnya Edhy Prabowo dan Juliari Batubara karena korupsi.
“Memungkinkan adanya dialog soal penggantian dua menteri tersebut, terutama agar tetap diisi oleh mitra koalisi,” kata Dedi kepada awak media, Sabtu, (19/12/2020).
Meski demikian, Dedi menilai, terhambatnya reshuffle kabinet untuk mengisi pos dua Menteri tersebut disebabkan oleh mitra-mitra koalisi.
“Justru mitra koalisi inilah yang bisa saja menjadi alasan mengapa reshuffle begitu lambat meskipun ada skandal korupsi sekalipun, presiden tidak terlihat merdeka dalam memutuskan kabinetnya, sehingga perlu menunggu rekomendasi koalisi,” tegas Dedi.
Pertemuan ini, lanjut Dedi, menjadi penanda terangnya arah koalisi yang memungkinkan akan segera ada kebijakan reshuffle.
“Jadi, pertemuan para sekjen lebih mungkin untuk merumuskan apa yang seharusnya diambil oleh presiden, bukan untuk menekan karena presiden sejauh ini tidak dalam posisi berseberang,” tandas Dedi.
Laporan: Sulistyawan